Find Us On Social Media :

Alami Gejala Covid-19, Warga Depok Justru Ditolak 10 RS Hingga Meninggal di Taksi Online, Dinas Kesehatan Angkat Bicara

By Arif B, Minggu, 17 Januari 2021 | 18:00 WIB

Ilustrasi. Warga Depok meninggal di taksi online dalam keadaan menderita gejala seperti Covid-19

GridPop.ID - Pandemi Covid-19 kembali meninggalkan kisah pilu di tengah masyarakat.

Baru-baru ini disampaikan LaporCovid19, seorang warga Depok meninggal dunia di taksi online dengan gejala seperti Covid-19.

Dikatakan LaporCovid19, pihaknya mendapatkan laporan ini secara langsung dari keluarga korban pada 3 Januari 2021.

Baca Juga: Telan Pil Pahit Tumbuh Besar Tanpa Didampingi Kedua Orang Tua, Keanu Massaid Kini Mampu Hidup Mandiri hingga Jualan Kue Sendiri, Netizen: Salut

"Anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan Covid-19," demikian tulis LaporCovid19 melalui keterangan pers bersama Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Jumat (15/1/2021).

Meski begitu, melansir dari Kompas.com, insiden ini menimpa seorang ayah pada 20 Desember 2020 lalu.

Saat itu memang seorang ayah dikabarkan mengalami gejala sesak nafas dan sejumlah gejela lain seperti Covid-19.

Baca Juga: Dulu Dikenal Karena Aktingnya Sebagai Mak Lampir, Artis Kawakan Farida Pasha Tutup Usia, Ify Alyssa Sebut sang Nenek Sempat Sakit

Namun sayang, ia kesulitan mencari rumah sakit rujukan Covid-19.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut pun pihak LaporCovid19 tidak mau mengungkapkan identitas yang dimaksud.

"Maaf kami tidak bisa membuka identitas pelapor," ujar sumber.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita pun angkat bicara.

Baca Juga: Lantang Nyatakan Setia dan Akan Menikahi sang Kekasih Meski Tersandung Skandal Video Syur, Hubungan Wijin dan Gisel Justru Diterawang Bakal Kandas, Denny Darko Sebut Hal Ini Penyebabnya!

Ia mengatakan pihaknya tengah mencari tahu identitas warga yang dimaksud.

"Tadi sudah ada nama dokter yang jadi sumbernya, tapi dia ngasih lagi ke orang lain, tapi kayaknya tertutup banget data-datanya,” kata Novarita.

Lebih lanjut, ia ingin mengkonfirmasi maksud dan tujuan pihak terkait menyampaikan laporan ini secara tertutup.

 

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Menikah, Puput Nastiti Devi Akhirnya Bongkar Rahasia Rumah Tangganya dengan Ahok, Sebut Suami Bisa Marah Besar Gara-gara Hal Ini

“Saya mau tahu motivasinya apa, kalau untuk perbaikan kan kita harus tahu datanya agar jelas, apakah tidak ada perhatian atau dia pergi ke rumah sakit inisiatif nggak sabar nunggu,"

"Karena kan memang sekarang ini di IGD ramai banget, akhirnya dia nyari-nyari mungkin sampai 10 rumah sakit,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Kesahatan (Menkes) Budi Gunadi memperkirakan tempat tidur di ruang ICU dan isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 akan penuh hingga Februari 2021.

Hal ini lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang setiap hari menunjukkan lonjakan kasus.

Baca Juga: Ogah Disamakan dengan Ahmad Dhani, Dul Jaelani Sampai Bongkar Kelakuan Miring Sang Ayah Hingga Beri Sindiran Pedas: Aku Kan Setia

”Ini adalah masalah yang akan kita hadapi minggu ini, minggu depan, sampai dengan akhir Januari atau awal Februari,” kata Budi seperti yang dikutip dari Tribun Manado.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, jumlah tempat tidur yang dibutuhkan untuk merawat pasien positif Covid-19 adalah 30 persen dari kasus aktif.

Di mana kini kasus aktif terus mengalami lonjakan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Begini Cara Yuni Shara Bertahan Hidup dari Himpitan Ekonomi yang Semakin Mencekik

”Di bulan November kasus aktifnya sekitar 50.000-an. sekarang kasus aktifnya 120.000-an. jadi dengan hitung-hitungan mudah tadi di bulan November kita hanya butuh 15.000 atau 30% dari 50.000 tempat tidur. sekarang butuhnya 36.000. 30% dari 120.000," kata Budi, Senin (11/1/2021).

"Jadi dalam satu bulan kita harus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID dari 15.000 ke 36.000,” imbuhnya.

GridPop.ID (*)