Rosales dan Rommel Galido berujar, Dacera pasti akan memberitahu mereka jika dia diperkosa.
Galido melanjutkan, sekitar jam 10 siang dia melihat Dacera di bak mandi dan mengira dia sedang tidur.
Siang harinya setelah mengecek kembali dan menyadari tubuh Dacera membiru dan tampak tidak bernapas, dia bergegas meminta bantuan ke de Guzman dan de la Serna.
Gregorio de Guzman dan John Paul de la Serna lalu meminta bantuan manajemen hotel, dan coba melakukan resusitasi tapi tidak membuahkan hasil.
Pihak hotel kemudian menyarankan mereka membawa Christine Dacera ke Makati Medical Center, tetapi dia dinyatakan meninggal saat tiba di sana.
Rumah sakit melaporkan kematian itu ke polisi Makati, sedangkan pria lainnya dari kamar hotel yang berdekatan sudah pergi.
2 Januari
Autopsi dilakukan pada jasad Dacera di rumah duka kota Pasay pukul 9 pagi, dipimpin petugas medico-legal Mayor Polisi Michael Nick Sarmiento.
Laporan post-mortem oleh medico-legal menyatakan, Christine Dacera meninggal akibat aneurisma aorta sesuai yang dilaporkan sebelumnya.
Laporan juga menyebutkan ada memar di tangan kanan Dacera, paha kanan, lutut, pergelangan kaki, kaki kanan, serta abrasi linier di paha kanannya.
Jenazah Dacera sudah dibalsem sebelum diautopsi.
4 Januari
Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengirim pernyataan terpisah ke media tentang insiden tersebut.
Mereka mengatakan sudah menyelesaikan kasus Dacera, meski ada detail lain yang terlewat dan bertentangan.
Kepala PNP Jenderal Debold Sinas menyampaikan, mereka telah menangkap tiga tersangka yaitu John Paul de la Serna, Rommel Galido, dan John Paul Halili.
5 Januari
Kepala Polisi Kota Makati, Harold Depositar, dalam wawancara dengan program The Source di CNN Philippines, mengatakan jejak air mani tidak ditemukan di tubuh Dacera.
Itu sebelumnya tidak tercantum di laporan medico-legal.
Depositar menambahkan, tersangka kemungkinan menggunakan kekerasan.