Namun tenang saja, mesin buatan para peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menawarkan berbagai kelebihan, salah satunya dari segi biaya.
Dalam artikel Kompas.com dijelaskan, nantinya para pengguna kereta api hanya perlu merogok kocek sebesar Rp 20.000 untuk melakukan tes GeNose.
Karena itu, Budi selaku Menhub, GeNose pertama kali dipasang di stasiun-stasiun karena harga tiket tertentu cenderung lebih murah.
Dengan begitu, GeNose dapat meringankan pengeluaran calon penumpang kereta api ketimbang harus tes rapid antigen.
"Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung Rp 100.000, kalau mesti antigen Rp 100.000 lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma Rp 40.000 - Rp 50.000," ujar Budi.
"Tapi, dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera," tambahnya.
Nantinya, alat pendeteksi covid-19 GeNose ini juga akan digunakan di berbagai lini transportasi mulai dari bandara, pelabuhan hingga terminal.
Namun hal tersebut masih dalam proses penggodokan oleh pihak-pihak terkait.
GridPop.ID (*)