GridPop.ID - Indonesia kembali berduka di awal tahun 2021 ini.
Sosok penemu varian rasa produk Indomie, Nunuk Nuraini, dikabarkan meninggal duni pada Rabu (27/01/2021).
Nunuk Nuraini menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-59 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kepala Humas Indofood, Nurlita Novi Arlaida.
"Ibu Hj Nunuk Nuraini wafat hari ini dan pulang dengan tenang ke pangkuan Allah SWT," kata Novi.
Kepergian Nunuk untuk selama-lamanya ini sontak membuat netizen berduka.
Pasalnya sosok yang menciptakan rasa favorit sejuta umat ini memiliki kengan tersendiri bagi penikmat Indomie.
Di media sosial Twitter, para netizen yang mengetahui kabar duka kepergian Nunuk langsung berbondong-bondong mengungkapkan kesedihan, rasa bela sungkawa, hingga ucapan terima kasih karena sudah menciptakan rasa Indomie.
Rasa duka juga dirasakan oleh keluarga besar Indofood. Hal ini disampaikan oleh Human Resource Divisi Mi Instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Agus Suprapta.
"Semoga almarhumah husnul khotimah, diterima ibadah dan amalan baiknya, diampuni semua dosa-dosanya, dan ditempatkan di Surga-Nya. Dan untuk keluarga almarhumah yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman dan ketabahan," kata Agus.
Melansir dari Kompas.com, Nunuk Nuraini adalah wanita lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dengan jurusan Tekonologi Pangang.
Berkat ilmunya tersebut, Nunur berhasil menciptakan varian rasa Indomie yang beragam dan dicintai seantero negeri.
Nunuk bekerja sebagai peramu rasa divisi mi instan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk hampir 30 tahun.
Sampai 2019, Nunuk telah mengabdikan diri sebagai peramu rasa Indomie selama lebih dari 28 tahun.
Beberapa waktu lalu, sosok Nunuk sempat menjadi perbincangan warganet karena disinggung oleh gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut sosok Nunuk Nuraini ini adalah pahlawan anak kos.
"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad," tulis akun Instagram @ridwankamil.
Tak hanya jago kandang, Indomie pun juga populer di mancanegara.
Tak hanya di Indonesia, mi instan ini juga dinikmati masyarakat lintas negara.
Indomie telah dipasarkan di 80 negara di seluruh dunia, seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada, seluruh Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah.
Diakui dunia, Indonesia sukses memiliki sejumlah pabrik di berbagai negera, yakni Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Suriah hingga Mesir.
Tak hanya itu, Indomie juga sempat dinobatkan sebagai ramen instan dengan rasa terenak versi Los Angeles Times pada tahun 2019.
Varian rasa yang dimenanginya di peringkat pertama adalah Indomie goreng rasa ayam panggang.
Pada 2016, Indomie pernah masuk jajaran 10 merek paling banyak dibeli di seluruh dunia berdasarkan riset perusahaan Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.
Lantas, bagaimana sejarah kelahiran Indomie?
Indomie pertama kali diluncurkan pada 1972 dan berkembang pesat seiring dengan diterimanya produk mi instan di Indonesia.
Mengutip dari laman resmi Indomie, produk pertama Indomie yang diperkenalkan ke publik adalah Kuah Rasa Kaldu Ayam. Namun, Indomie terus berinovasi.
Pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan signifikan setelah produk Indomie Kuah Rasa Kari Ayam diluncurkan.
Produk Indomie semakin digemari ketika pada 1983 muncul kepada publik varian rasa dari Indomie Mi Goreng.
Mengutip dari laman resminya, perusahaan mengeklaim bahwa Indomie Mi Goreng sebagai rasa Indomie paling populer di dunia yang terbuat dari tepung berkualitas serta bahan dan bumbu segar pilihan.
Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd.
Akan tetapi, pada 1984 perusahaan tersebut dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi. Kemudian pada 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut.
Kini, baik Sarimi maupun Indomie, berada di bawah satu perusahaan yang sama.
GridPop.ID (*)