Saat berada di jalan rusak itu, Enjang tak berniat meminggirkan mobilnya atau berbalik arah.
Anehnya, Enjang merasakan di depannya seperti ada perkampungan.
Tak hanya itu, samar-samar ia juga mendengar suara azan.
"Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.
Dia akhirnya memutuskan untuk memberhentikan kendaraannya dengan maksud untuk berbalik arah.
Karena jalanan sempit dan jelek, Enjang harus susah payah memutar balik kendaraannya. Akhirnya, ia pun berhasil memutar arah.
Namun setelah itu, hal tak terduga kembali menimpanya.