Hasil penjualanan sayur itu diberikan kepada tetangganya yang membantu mengurus kebun tersebut.
“Ramadhan tahun kemarin saat pandemi kondisinya agak kacau, mereka tanam timun suri dan hasilnya satu petani itu ada yang dapat Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 3 juta. Jadi diakumulasi, satu petani, ada yang panen cabe, panen jagung ,” kata Narji.
Berococok tanam yang dilakukan Narji ternyata juga banyak diikuti tetangganya yang lain.
Narji mengatakan, banyak tetangganya yang ikut bercocok tanam meski lahannya tak terlalu besar.
“Saya alirin air, akhirnya mereka tergerak menjadi banyak yang ngikutin di situ. Lahan kecil tanam cabai, lahan kecil tanam terong. Oh terong banyak juga mbak,” ucap Narji.
Mendengar penjelasan Narji, Maia Estianty lantas bertanya tentang macam-macam warna terong.
“Terong ada yang bulat hijau kaya saya, ada juga dibilangnya terong panjang. Ada juga terong yang hijau. Macam-macam terong jenisnya mbak,” jelas Narji.
Menanggapi Maia yang tak tahu jenis-jenis terong, Narji lantas langsung bertanya, “enggak pernah makan terong ya?”
"Kan udah dikupas" ujar Maia Estianty.