GridPop.ID - Kehidupan artis Maia Estianty memang tak pernah luput dari sorotan masyarakat Indonesia.
Apalagi setelah dipersunting Irwan Mussry, kehidupan baru Maia Estianty sebagai istri pedagang jam sukses semakin membuat penasaran.
Bagaimana tidak, Irwan Mussry adalah seorag CEO dan Presiden Direktur PT Timerindo Perkasa International (Time International).
Melansir dari Grid.ID, setidaknya Time International sudah punya 92 toko di seantero Indonesia.
Usaha yang dibangun Irwan Mussry tidak instan.
Ia sudah merintis Time International sejak 1978 dengan 10 karyawan hingga kini bisa mempekerjakan hingga 500-1000 karyawan.
Melalui perusahannya ini, Irwan memperkenalkan beberapa jam tangan mewah termasuk Channel, Fendi, Berluti, Rolex, Cartier, Chopard, dan Tudor.
Maka tak heran jika Irwan Mussry memiliki kekayaan yang melimpah.
Suami Maia Estianty ini beberapa kali tampak memamerkan jet pribadi yang sering ia gunakan ketika bepergian ke dalam atau luar negeri.
Bahkan ketika masih pacaran, Irwan Mussry juga pernah dikabakan memberi hadiah jam tangan super mahal kepada Maia Estianty.
Kalian tahu berapa harganya? Yap, jam tangan itu ditaksir punya harga Rp2 miliar.
Hidup bergelimang harta seperti sekarang, ternyata masih banyak sisi kehidupan Maia Estianty yang tidak diketahui publik.
Salah satunya adalah ketidaktahuan Maia soal warna-wana terong.
Hal ini terungkap saat Narji yang bercerita kesibukannya bercocok tanam di masa pandemi Covid-19.
Narji mengajak tetangganya bercocok tanam di lahan kosong miliknya untuk menjaga ketahanan pangan pada masa pandemi Covid-19.
“Membangun lahan pertanian, kita siapin air, pupuk, bibit agar mereka bisa bertahan hidup pada pandemi gini,” ujar Narji dalam kanal YouTube MAIA ALELDUL TV seperti dikutip Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Narji kemudian mengatakan, ada beberapa sayuran yang ditanam di lahannya. Mulai dari cabai, jagung, terong, dan timun suri.
Hasil panen dari sayur yang telah ditanam tersebut kemudian dijual ke masyarakat.
Hasil penjualanan sayur itu diberikan kepada tetangganya yang membantu mengurus kebun tersebut.
“Ramadhan tahun kemarin saat pandemi kondisinya agak kacau, mereka tanam timun suri dan hasilnya satu petani itu ada yang dapat Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp 3 juta. Jadi diakumulasi, satu petani, ada yang panen cabe, panen jagung ,” kata Narji.
Berococok tanam yang dilakukan Narji ternyata juga banyak diikuti tetangganya yang lain.
Narji mengatakan, banyak tetangganya yang ikut bercocok tanam meski lahannya tak terlalu besar.
“Saya alirin air, akhirnya mereka tergerak menjadi banyak yang ngikutin di situ. Lahan kecil tanam cabai, lahan kecil tanam terong. Oh terong banyak juga mbak,” ucap Narji.
Mendengar penjelasan Narji, Maia Estianty lantas bertanya tentang macam-macam warna terong.
“Terong ada yang bulat hijau kaya saya, ada juga dibilangnya terong panjang. Ada juga terong yang hijau. Macam-macam terong jenisnya mbak,” jelas Narji.
Menanggapi Maia yang tak tahu jenis-jenis terong, Narji lantas langsung bertanya, “enggak pernah makan terong ya?”
"Kan udah dikupas" ujar Maia Estianty.
"Enggak pernah ngolah sendiri?" tanya Narji.
Menanggapi pertanyaan Narji, Maia Estianty mengaku tak tahu banyak sayuran karena jarang makan sayur matang di rumah.
Maia Estianty mengaku lebih suka sayuran yang sudah dibuat menjadi jus.
"Enggak. Aku sebenarnya enggak suka makan sayur. Jadi kalau sayur aku jus," kata Maia Estianty.
GridPOP.ID (*)