Find Us On Social Media :

Kontroversi Mulai Digelarnya Sekolah Tatap Muka Juli 2021 Mendatang, Resiko hingga Perlunya Pelajar dan Mahasiswa Divaksinasi

By Septiana Hapsari, Jumat, 26 Februari 2021 | 16:20 WIB

Ilustrasi sekolah di tengah pandemi Covid-19

"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegas dia.

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Baca Juga: Tak Lelah Kerja Banting Tulang Kumpulkan Rupiah Seorang Diri, Veronica Tan Makin Gencar Kembangkan Bisnis Kulinernya, Sulap Daging Sapi Jadi Abon Premium dengan Harga Ramah Kantong

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas dia.

Rencana yang dicanangkan Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuai kontroversi.

Pasalnya, tindakan yang diambil Mendikbud itu tetap dianggap masih beresiko untuk penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Bikin Geger, Pemakaian Strap Masker di Masa Pandemi Covid-19 Ternyata Bisa Jadi Sumber Infeksi Berbahaya, Begini Penjelasannya