GridPop.ID - Baru-baru ini media sosial dibuat heboh dengan video viral yang menunjukkan seorang wanita memamerkan pelat dinas TNI yang terpasang pada mobil Toyota Camry warna hitamnya.
Namun usut punya usut, pelat dinas TNI tersebut palsu dan dibeli wanita asal Bandung tersebut seharga Rp 1,5 juta hanya untuk gaya-gayaan.
Pooja atau RHK (nama wanita tersebut) pun langsung diamankan Puspom TNI beberapa jam setelah videonya viral.
Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, dalam video berdurasi 18 detik itu Pooja atau RHK merekam video sembari berjalan menuju pintu masuk mobil.
"Ini anak saya yang baik, ini mobil saya, ya. Dari pelatnya saja Anda sudah tahu dong suami saya itu siapa,"
"Jadi untuk suami Anda yang enggak tahu asal-usulnya gitu ya. Saya sarankan jangan... apa ya? Saya enggak kenal juga dengan dia, begitu lho, saya enggak pernah ada...," katanya.
Beredarnya video ini pun membuat Markas Besar (Mabes) TNI memberikan komentar.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad memastikan pelat dinas TNI yang digunakan mobil tersebut bodong alias tidak terdaftar sebagai mobil dinas resmi.
"Pelat nomor dinas tidak teregistrasi atau bodong," ujar Riad ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/5 Bandung Letkol TNI Pamungkas mengatakan pelat dinas TNI itu dibeli pelaku dari seseorang dengan harga Rp 1,5 juta.
"Dia beli Rp 1,5 juta dari AN, sedang kita cari. Katanya hanya untuk gaya-gayaan," kata Pamungkas di Markas Denpom III/5 Bandung, Kamis (4/3/2021).
"Ceritanya si ibu dituduh nyenengi suami orang, lalu dia bikin TikTok bahwa dia punya anak, mobilnya aja pelatnya begitu. Dia pengen mamerin yang dipakai objek dinas militer," lanjutnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Denpom kemudian melimpahkan kasus itu ke Polrestabes Bandung.
"Kasusnya beserta barang bukti dilimpahkan ke Polrestabes," katanya.
Untuk sementara, tidak ditemukan adanya anggota TNI yang terlibat dalam kasus ini.
Namun Pamungkas mengatakan siap memberi sanksi tegas jika ada anggota yang ketahuan terlibat.
GridPop.ID (*)