GridPop.ID - Pemerintah terus melakukan program vaksinasi untuk masyarakat.
Salah satunya penyuntikan vaksin Covid-19 untuk para jurnalis yang berlangsung Gelora Bung Karno, Jakarta pada Selasa (16/03) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mewanti-wanti mengunggah sertifikat vaksinasi ke medsos (media sosial).
Pasalnya sertifikat yang bakal diterima masyarakat yang sudah disuntikkan vaksin COVID-19 bakal memuat data diri pribadi.
Sertifikat digital yang bisa diakses melalui aplikasi PeduliLindungi tersebut bakal memuat nama lengkap, nomor induk kependudukan dan tanggal lahir.
Hal inilah yang membuat Johnny menghimbau masyarakat agar tidak mengunggah sertifikat vaksinasi COVID-19 ke media sosial.
"Jangan sampai diedarkan karena di sertifikat itu ada kode QR, yang mengandung data pribadi," kata Johnny, seperti yang dikutip dari Antara News.
Sertifikat tersebut sebaiknya hanya digunakan untuk kepentingan khusus, misalnya untuk keperluan mendapatkan layanan kesehatan.
"Kita jaga data pribadi kita dengan cara tidak mengedarkan untuk kepentingan yang tidak semestinya," kata Johnny.
Beberapa waktu lalu, Menkominfo juga mengingatkan bahwa informasi tentang kesehatan termasuk dalam kerahasiaan atau privasi sehingga tidak perlu dipublikasikan dan hanya digunakan untuk kepentingan tertentu.
Terkait program vaksinasi Covid-19 bagi awak media ini sudah dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan.
Yakni setiap peserta harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer.
Setelah selesai di vaksin, sasaran selanjutnya akan diobservasi selama 30 menit untuk mengamati apakah ada reaksi maupun gejala yang timbul pasca penyuntikan.
Jika tidak ada, selanjutnya sasaran akan menerima sertifikat bukti telah divaksin, sertifikat ini akan diperoleh secara digital.
Hal ini lah yang membuat Johny salut dan mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang berlangsung dengan tertib dan lancar.
"Mulai dari pendaftaran, proses dan alur pergerakan penerima vaksin itu bagus sekali,"
"Ternyata setiap vaksinator bisa melakukan vaksinasi lebih dari 40 orang/hari,"
"Kecepatan vaksinasi ini akan membantu mempercepat pemulihan kesehatan nasional kita,'' katanya seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.
GridPop.ID (*)