Seorang pria berinisial AND pun mengaku pernah memberikan obat itu dicampur soft drink dan insto, namun tidak berhasil.
Koordinator Substansi Penindakan BPOM Jambi, Novva Reddy Naldo S.Farm Apt, mengatakan lembaganya mempunyai tim yang melakukan patroli cyber.
“Tugasnya untuk memantau di media sosial atau marketplace seperti FB, aplikasi penjualan online, jika ada yang menawarkan dan menjual akan kita data,” ujar Novva.
Setelah pendataan, BPOM akan melakukan tindak lanjut. “Untuk itu kita dalami lagi dengan mencari alamat penjual,” ujarnya.
Jika sudah mendapatkan alamat dan informasi penjual, kita langsung telusuri dan bekerjasama dengan Polda untuk melakukan pemeriksaan ke alamat penjual.
Ia mengatakan untuk di marketplace agak sulit mendapatkan identitas dan alamat penjual. "Kalau misalnya kita dapat, kita langsung turun," tuturnya.
Apabila pelapak itu tidak memiliki identitas, BPOM akan bekerja sama dengan Polri untuk melacak keberadaan penjual.
Untuk saat ini, hasil pengamanan BPOM lebih banyak di kosmetik.