Untuk membantu proses pencarian, TNI AL juga mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau. Tercatat beberapa negara juga sudah merespons dan siap memberikan bantuan, di antaranya adalah Singapura, Australia, dan India.Pemerhati militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, situasi yang menimpa KRI Nanggala-402 memang tidak mudah.
Baca Juga: Hatinya Hancur Lihat Putrinya Babak Belur hingga Dirantai Bak Seekor Anjing, Seorang Ayah di Medan Menangis hingga Siap Laporkan Pelaku yang Berstatus Kaya Raya: Saya Sudah Siap Mati untuk Berjuang!Menurut dia, tantangan terbesar dari proses pencarian ini adalah kawasan yang tidak mudah dijangkau oleh kapal-kapal pencari. "Artinya, tingkat kesulitan kita adalah mendatangkan kapal pencari dari berbagai lokasi yang tentunya membutuhkan waktu," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021). Selain itu, keterbatasan perangkat atau sarana penyelamatan bawah air juga menjadi hambatan dalam proses pencarian. Oleh karena itu, upaya pencarian harus melibatkan banyak pihak, termasuk dari negara lain, sehingga memerlukan waktu. GridPop.ID (*)