GridPop.ID - Belakangan, tindakan oknum petugas Kimia Farma yang menggunakan alat rapid antigen bekas di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) menjadi sorotan.Dilansir dari laman tribunnews.com, Sebelumnya Tim Ditreskrimsus Polda Sumut menggerebek lokasi layanan rapid test antigen di lantai II area Mezzanin Kualanamu International Airport (KNIA), Selasa (27/4/2021) sekitar pukul 16:00 WIB.Penggerebekan ini diduga terkait adanya kecurangan layanan rapid test antigen di Bandara Kualanamu.
Baca Juga: Usia Baru 21 Hari, Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Disunat, Reaksi Galau Irwansyah yang Nyaris Menangis Sendu Jadi Sorotan: Bapaknya LemesInformasi yang dihimpun, lima petugas rapid test antigen telah diamankan dari lokasi.Turut diamankan berbagai alat-alat kesehatan pemeriksaan rapid test.Informasi yang beredar, penggerebekan dilakukan personel Polda Sumut setelah menerima informasi adanya dugaan penggunaaan alat kedaluwarsa pada pemeriksaan pasien rapid test antigen yang dilakukan oleh oknum petugas kesehatan.Plt Executive General Manager (EGM) of Kantor Cabang Bandar Udara International Kualanamu Agoes Soepriyanto membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan Polda Sumut.
"Benar tim dari Polda Sumut datang dan melakukan sejumlah pemeriksaan layanan rapid test antigen di area Mezzanin," ucap Agoes.Dari hasil pemeriksaan itu, ada lima orang yang diamankan, termasuk bagian kasir, administrasi serta beberapa petugas kesehatan.Pasca penggerebekan, lokasi layanan rapid test antigen di area Mezzanin dipasang garis polisi.
Baca Juga: Teriak Lantang Tuding Tetangga Pengangguran Jadi Pelaku Pesugihan Babi Ngepet, Emak-emak Viral yang Hebohkan Warga Depok Akhirnya Minta MaafPlt Executive General Manager (EGM) of Kantor Cabang Bandar Udara International Kualanamu Agoes Soepriyanto membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan Polda Sumut."Benar tim dari Polda Sumut datang dan melakukan sejumlah pemeriksaan layanan rapid test antigen di area Mezzanin," ucap Agoes.Dari hasil pemeriksaan itu, ada lima orang yang diamankan, termasuk bagian kasir, administrasi serta beberapa petugas kesehatan.Pasca penggerebekan, lokasi layanan rapid test antigen di area Mezzanin dipasang garis polisi.
PT Kimia Farma Diagnostik akhirnya buka suaraDilansir dari laman kompas.com, Pihak PT Kimia Farma Diagnostik akhirnya buka suara terkait diamankannya 5 orang petugas pelayanan rapid test antigen di Bandara Internasional Kualanamu pada Selasa (27/4/2021) sore di Gedung Perkantoran Angkasa Pura II Kualanamu. Pihaknya mendukung proses penyelidikan. Jika terbukti bersalah, Kimia Farma mempersilakan oknum karyawan itu diberi sanksi berat. Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik, Adil Fadillah Bulqini menjelaskan, PT Kimia Farma Diagnostik adalah cucu PT Kimia Farma Tbk. Pihaknya mendukung proses pemeriksaan dan penyelidikan pihak kepolisian terkait dugaan penggunaan bahan habis pakai secara berulang.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Inul Daratista Tetiba Sindir Artis Tak Bertanggung Jawab dan Tak Profesional Saat Dapat Job Manggung, Siapa?Menurutnya, hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip dan Standard Operation Procedure (SOP).
"Apabila terbukti benar adanya, itu adalah perbuatan oknum karyawan kami, dan kami akan berikan tindakan tegas dan sanksi berat sesuai ketentuan berlaku, maupun aturan kepegawaian yang berlaku di internal kami," katanya. Adil menambahkan, prinsipnya bahwa pengadaan reagensia atau kit rapid test ini dilakukan secara terpusat di Jakarta serta sudah lolos uji komparasi dengan hasil Polymerase Chain Response (PCR) dan antigen dengan kesesuaian 100 persen. Menurutnya, dalam 1 paket rapid test kit harga per unitnya sudah diperhitungkan dengan harga layanan. Menurutnya, penggunaan secara berulang, secara material tidak bermakna. Dalam 1 paket bisa digunakan untuk 20 pasien. Sehingga dugaan penggunaan secara berulang, jika itu terjadi, menurutnya hal tersebut murni inistatif oknum karyawan.
Baca Juga: HORE! THR Lebaran PNS Mulai Cair, Intip Besaran Jumlah yang Bakal Diterima Berdasarkan Golongan dan Masa Kerjanya"Kemudian, kami belum sampaikan permintaan maaf karena belum terbukti bersalah, masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya. Adil menambahkan, PT Kimia Farma Diagnostik selama ini menangani layanan uji rapid test di 5 bandara, di antaranya Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau. Di bandara lain, lanjut dia, dilakukan perlakuan yang sama. "Perlakuan sama dalam pengertian bahwa barang yang digunakan, merek bisa beda tapi sudah lolos uji komparasi. Kemudian selama 10 hari terakhir 662 pasien yang kita tangani di Kualanamu," katanya. GridPop.ID (*)