GridPop.ID - Pendemi covid-19 yang sampai saat ini masih menghantui Indonesia memang berdampak besar di berbagai lini kehidupan.
Salah satunya seperti yang dialami pasangan suami istri ini yang harus terima nasib usai kena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kondisi ekonomi yang mendadak anjlok itu memaksa mereka untuk pulang kampung dengan cara berjalan kaki sambil menggendong dua anak mereka.
Seperti diketahui, sudah setahun lebih kita hidup dalam bayang-bayang pandemi covid-19 sejak ditemukannya kasus pertama pada Februari 2020 silam.
Masyarakat pun dipaksa berubah dalam sekejap mata dengan menerapkan adaptasi kebiasan baru (new normal).
Sayangnya, pandemi virus corona ini turut menghantam berbagai sektor kehidupan mulai dari kesehatan hingga ekonomi masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang harus menelan kenyataan pahit lantaran kehilangan pekerjaan akibat PHK dari perusahaan.
Nasib apes itu rupanya juga dialami oleh Dani (38) yang belakangan ini viral lantaran nekat berjalan kaki selama berhari-hari untuk pulang kampung.
Mirisnya, Dani tak sendiri, ia membawa istrinya Masitoh Aninur Lubis (36) berikut dua anaknya yang masih berusia 3 tahun 8 bulan, dan 1 tahun 5 bulan.
Tak tanggung-tanggung, keluarga kecil itu menempuh jalan panjang dan berbahaya dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah menuju Soreang, Bandung, Jawa Barat.
Melansir Tribunnews.com, Masitoh dan Dani memutuskan pulang kampung berjalan kaki karena tidak punya uang.
Tak lagi ada yang bisa diharapkan untuk bertahan, Masitoh Aninur Lubis pun mengiyakan ajakan suami pulang dari Gombong ke Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Tengah, jalan kaki.
Hampir seminggu mereka menyusuri jalan sembari menggendong anaknya yang masih bayi.
SPBU pun menjadi pilihan mereka untuk melepas penat sekaligus membersihkan diri dari debu-debu jalanan yang menghempasnya.
Dani dan keluarganya berangkat dari Gombong Minggu (2/5/2021) sore dan pada Jumat (7/5/2021) siang menjelang jumatan, Dani sekeluarga sudah sampai di Jl Ahmad Yani, Lingkungan Bolenglang, RT 03/05, Ciamis.
Kala itu mereka sedang berteduh di bawah pohon rindang dengan kondisinya yang cukup lusuh karena menempuh perjalanan jauh.
“Beginilah sehari-harinya, kalau lagi capek langsung berhenti. Kemudian terus melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Dani kepada TribunJabar.id.
Menurut pengakuan Dani, ia sekeluarga terpaksa nekat jalan kaki dari Gombong ke Soreang karena sudah tidak punya apa-apa lagi setelah di-PHK dari perusahaan konveksi rumahan tempat ia semula bekerja.
“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Pulang karena di Gombong sudah tidak punya apa-apa lagi. Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ucapnya.
Hanya berbekal uang Rp 120.000, Dani dan Masitoh menyusuri jalan sepanjang ratusan kilometer sembari menggendong anak dan tas berisi baju yang dibawanya.
"Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh.
Meski begitu, ia bersyukur lantaran selama berhari-hari ia berjalan banyak orang disekitar yang turut membantunya.
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan, kadang juga tumpangan naik mobil,” ujar Masitoh.
Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua lebaran.
“Doain kami selamat,” katanya.
Kita doakan semoga keluarga kecil Dani dan Masitoh bisa selamat sampai tujuan ya!
GridPop.ID (*)