Find Us On Social Media :

Mampu Lahirkan 44 Anak di Usia 36 Tahun, Wanita Ini Alami Hal Berbeda Dengan Perempuan Pada Umumnya hingga Hidup Menderita Gegara Ini

By Luvy Octaviani, Sabtu, 3 Juli 2021 | 16:23 WIB

Anak-anak Mariam NabatanzI

GridPop.ID - Memiliki momongan merupakan hal yang dinantikan bagi setiap pasangan suami istri.Bagi pasangan yang dikaruniai anak pertama, tentu beberapa ingin memiliki momongan tambahan.Dilansir dari laman kompas.com, jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa menimbulkan sejumlah persoalan, baik fisik atau psikologis. Idealnya, kehamilan antara anak pertama dan kedua berjarak empat tahun.Menurut drg Widwiono M.Kes, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN, jarak kehamilan satu sampai dua tahun terlalu dekat.

Baca Juga: Ngakunya Punya Suami Bule Berpangkat Direktur CEO, Penyanyi Lawas Ini Tetiba Curhat Alami Kebangkrutan Usai Suaminya Jadi Korban PHK, Kok Bisa?"Jangan sampai ada balita dalam satu keluarga, karena itu kalau bisa punya adik (anak kedua) berjarak empat tahun," ungkap Wid saat acara Andalan #BahagiaItuBerencana, di Jakarta, Senin (23/4/2018). Bila usia kakak dan adik terlalu dekat, perkembangan dari psikologis mungkin sedikit bermasalah.

Bahkan, tak jarang masalah-masalah kecemburuan sosial antara adik dan kakak muncul.Namun, hal yang tak disangka justru dialami oleh wanita Uganda yang beranama Mariam Nabatanzi.Bagaimana tidak? dirinya memiliki kondisi medis yang cukup langka.Dilansir dari laman grid.id, karena kondisinya tersebut membuat dirinya memiliki banyak anak pada usia muda.

Baca Juga: Tak Pernah Diketahui Publik, Ternyata Yuni Shara Punya 5 Adik Selain Krisdayanti, Kehidupan Keluarga Sambung yang Jauh dari Kata Mewah Jadi Sorotan!Dia dianggap sebagai wanita paling subur karena diusianya yang masih 23 tahun saja, Mariam sudah memiliki 25 anak.Kini di usianya yang sudah menginjak 36 tahun, Mariam sudah memiliki 44 anak, dari ayah yang sama.Namun sayangnya suaminya meninggal 3 tahun lalu dan sekarang dia bertanggung jawab untuk merawat keluarga besarnya ini.Mariam dari Uganda menikah pada usia 12 tahun, dengan suaminya yang kala itu berusia 40 tahun.Kemudian mereka memiliki pasangan anak kembar setahun setelah menikah.

Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah. Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.Saat pasangan anak kembarnya lahir, Mariam pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa dia memiliki ovarium yang besar dan berbeda dari wanita umumnya.

Dia dinasehati, jika menggunakan pil KB justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, yang membuat janinnya semakin subur.

Baca Juga: Dulu Jadi Gelandangan dan Tak Punya Rumah, Nasib Pria Ini di Luar Dugaan Usai Jujur Kembalikan Hal Ini Pada Pengusaha Kaya Raya, Begini Ceritanya

Pada saat usia Mariam menginjak 23 tahun dia memiliki 25 anak, karena putus asa dia kembali menemui dokter.Lagi-lagi dia disarankan untuk tetap hamil karena ovariumnya yang besar, dan terakhir kehamilannya terjadi dua tahun lalu karena mengalami komplikasi.

Dia melahirkan pasangan kembar keenamnya, namun sayang salah satu dari mereka harus meninggal selama masa persalinan.Suaminya juga kemudian meninggal dunia, hingga akhirnya dia harus hidup sendiri untuk membesarkan ke-44 anaknya.Dia mengatakan, "Saya tumbuh dengan menangis, laki-laki saya telah membawa saya pada penderitaan.""Seluruh waktu saya dihabisakan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang," tambahnya.Mariam yang kini bekerja sebagai penata rambut dan dekorator acara juga mengumpulkan uang dengan mencari besi tak terpakai yang bisa dijual, dan menjual obat herbal.

Sebagian besar penghasilannya dihabiskan untuk makan dan memberi makan keluarga besarnya, pewatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.

Baca Juga: Sempat Lihat Kesedihan di Mata Ayahnya Saat Momen Lebaran, Eko Patrio Ungkap Keinginan Almarhum yang Belum TerwujudUntuk makan sehari-hari mereka membutuhkan 25 kilogram tepung jagung, ikan atau daging untuk makanan.Di dinding yang kotor salah satu kamar rumahnya tergantung potret bangga beberapa anaknya yang lulus sekolah dengan medali tergantung di lehernya.Namun, salah satu anak tertuanya beranama Ivan Kibuka harus putus sekolah lantaran membantu merawat keluarganya.Menurut laporan, rata-rata keluarga Uganda memiliki anak sekitar 5 atau 6, yang merupakan tingkat kelahiran tertinggi di benua Afria menurut Bank Dunia. GridPop.ID (*)