1. Merek apa pun tidak masalah
Melansir New York Times, 24 April 2020, Direktur penelitian klinis di Thomas Jefferson University, Philadelphia, Amerika Serikat, Anna Marie Chang, mengatakan, merek oximeter apa pun yang digunakan tidak menjadi masalah.
Hasil riset mengenai keakuratan sejumlah produk oximeter memang cukup beragam.
Meski demikian, produk-produk itu hanya memiliki perbedaan akurasi dalam persentase kecil.
Membeli oximeter yang berharga mahal, bukan jaminan mendapatkan oximeter terbaik.
Salah satu cara untuk memeriksa kinerja oximeter adalah dengan mengukur denyut nadi secara manual dan membandingkan hasilnya dengan rasio yang ditampilkan di perangkat.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin (1/2/2021) di sejumlah laman e-commerce Indonesia, oximeter dijual dengan beragam merek dan juga harga yang bervariasi.
Untuk satu produk oximeter yang dijepitkan di jari, ada yang dijual di kisaran harga Rp 60.000-Rp 100.000, Rp 200.000-Rp 1.000.000, dan Rp 1.000.000-Rp 7.500.000.
Harga tersebut belum termasuk ongkos pengiriman.
2. Pilih yang dijepitkan di jari
Para pakar sepakat bahwa model terbaik oximeter untuk penggunaan di rumah adalah yang pemakaiannya dengan cara dijepitkan di ujung jari.
Model-model terbaru seperti aplikasi smartphone berbasis kamera, menggunakan teknologi yang berbeda untuk mengukur saturasi oksigen.
Sejauh ini, sebagian besar produk tersebut disebut tidak dapat diandalkan.