Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Tertipu! Oximeter Kini Jadi Buruan Masyarakat Selama Jalani Isolasi Mandiri, Berikut Tips yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli

By Lina Sofia, Selasa, 13 Juli 2021 | 21:01 WIB

Ilustrasi Penggunaan Oximeter

1. Merek apa pun tidak masalah

Melansir New York Times, 24 April 2020, Direktur penelitian klinis di Thomas Jefferson University, Philadelphia, Amerika Serikat, Anna Marie Chang, mengatakan, merek oximeter apa pun yang digunakan tidak menjadi masalah.

Baca Juga: Pandemi Corona Kian Merajalela di Indonesia, Pasien Kehabisan Tempat Tidur Terpaksa Dirikan Tenda di Luar RS hingga Stok Oksigen Menipis

Hasil riset mengenai keakuratan sejumlah produk oximeter memang cukup beragam.

Meski demikian, produk-produk itu hanya memiliki perbedaan akurasi dalam persentase kecil.

Membeli oximeter yang berharga mahal, bukan jaminan mendapatkan oximeter terbaik.

Salah satu cara untuk memeriksa kinerja oximeter adalah dengan mengukur denyut nadi secara manual dan membandingkan hasilnya dengan rasio yang ditampilkan di perangkat.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin (1/2/2021) di sejumlah laman e-commerce Indonesia, oximeter dijual dengan beragam merek dan juga harga yang bervariasi.

Untuk satu produk oximeter yang dijepitkan di jari, ada yang dijual di kisaran harga Rp 60.000-Rp 100.000, Rp 200.000-Rp 1.000.000, dan Rp 1.000.000-Rp 7.500.000.

Harga tersebut belum termasuk ongkos pengiriman.

Baca Juga: Covid Menggila Sebabkan Kapasitas Rumah Sakit Penuh, Begini Cara Merawat Keluarga di Rumah yang Positif Covid-19 Agar Tidak Tertular

2. Pilih yang dijepitkan di jari

Para pakar sepakat bahwa model terbaik oximeter untuk penggunaan di rumah adalah yang pemakaiannya dengan cara dijepitkan di ujung jari.

Model-model terbaru seperti aplikasi smartphone berbasis kamera, menggunakan teknologi yang berbeda untuk mengukur saturasi oksigen.

Sejauh ini, sebagian besar produk tersebut disebut tidak dapat diandalkan.