GridPop.ID - Viral di media sosial sebuah unggahan video yang menampilkan acara pernikahan unik karena berlangsung di dalam sebuah bus.
Pernikahan unik yang berlangsung itu di Boyolali, Jawa Tengah.
Bukan di rumah ataupun di gedung, pengantin ini mengikat janji suci di dalam sebuah bus yang melaju lantaran dalam masa PPKM.
Prosesi pernikahan di dalam bus dilangsungkan oleh pasangan pengantin Titin Rachmatul Ummah (23) dan Angga Hayu Joko Siswoyo (26).
Titin berasal dari Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sementara Angga berasal dari Polanharjo, Klaten.
Pernikahan di dalam bus itu dilangsungkan pada Minggu (11/7/2021).
Melansir dari Tribunnews, Titin dan Angga rencananya melangsungkan pernikahan di kediaman Titin, di Desa Gesikan, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Pihak keluarga sudah menyebar undangan dan mempersiapkan segala keperluan.
Namun, aturan PPKM Darurat membuat izin mereka terpaksa dicabut oleh pihak kecamatan.
"Izin (hajatan resepsi) dari kecamatan juga udah dapet, beberapa hari kemudian ada surat kecamatan bahwa izin saya dicabut atau dibatalkan," ungkap Titin saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (14/7/2021).
Sebelum memutuskan nikah di dalam bus, Titin dan Angga punya dua pilihan lain.
Yaitu menggelar akad nikah saja di rumah, atau akad nikah saja di kantor KUA.
Pilihan pertama tidak diambil, karena akad nikah di rumah masih berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Saya dari desa, kalau di rumah ada acara pasti tetangga pada dateng dan sama saja menimbulkan kerumunan," ungkap Titin.
Sementara pilihan akad nikah di KUA tidak diambil karena hanya diperbolehkan berlangsung 60 menit.
"Dari suami saya ada opsi terakhir, kita rencanakan nikah di bus saja," ungkapnya.
Angga, sang pengantin pria, rupanya merupakan pegawai sebuah tour and travel.
Baca Juga: Orang Tua Menangis Gantikan Anaknya Duduk di Pelaminan, Terungkap Fakta Haru di Baliknya
Tour and travel tersebut menawarkan produk menikah di dalam bus.
"Akhirnya kita ambil opsi ketiga, nikah di bus, cuma ngundang keluarga inti," ungkapnya.
Titin menjelaskan, bus dan rombongan keluarga menjemput penghulu di KUA Sambi pukul 07.00 WIB.
Lalu bus pun berjalan dan langsung dilakukan ijab qobul.
Setelah selesai akad nikah, bus kembali KUA Sambi untuk mengantar petugas KUA.
"Habis itu bus lanjut masuk ke pintu tol Kartasura, di dalam bus ada acara pasrah tampi, terus kita juga makan di situ, sama sungkeman juga," ungkapnya.
Bus kemudian melaju menuju arah Salatiga.
"Kita berhenti di rest area Salatiga, di sana istirahat bentar dan foto-foto. Setelah itu putar balik di gerbang tol Bawen," ungkapnya.
Titin mengatakan, untuk sewa bus di luar konsumsi, biaya yang dikeluarkan sekira Rp 4 juta.
"Biaya nikah di dalam bus, termasuk sewa dan pambiwara (MC) sekitar Rp 4 juta, sesuai paket yang disediakan, ada video cinematic juga," ungkapnya.
Sementara itu pernikahan unik itu sebelumnya juga menghuasi media sosial.
Tampak di dalam video yang beredar, pengantin dan keluarga berada di dalam bus yang sudah didekor.
Diiringi campursari langgam Jawa dari TV dan sound, bus melaju santai di jalan tol.
Pakaian para penumpang juga rapi seperti tamu hajatan resepsi pada umumnya.
Mengutip dari Kompas.com Pencetus ide dari ABSN Tour & Travel Konsep resepsi pernikahan di dalam bus tersebut merupakan buah pikiran suami Titin, Angga dan rekan-rekannya di Abu Sunar Tour & Travel (ABSN Tour & Travel).
Sebagai informasi, Angga merupakan salah satu founder atau pendiri jasa perusahaan tour dan travel yang berkantor pusat di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten.
"Kami dan team dari ABSN Tour & Travel sebenernya ada produk yang kita bentuk sudah 3 bulan lalu, tapi belum bisa promosi karena kita belum bisa bikin foto promosinya karena terbatas pada finansial," ujar Angga saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).
"Dari kendala nikah saya, terus saya diskusikan dengan keluarga dan saya arahkan ke produk saya dan tim tadi, yaitu WOB (Wedding On the Bus)," imbuhnya
Dia mengatakan, konsep wedding on the bus tersebut tercetus dari sepinya dunia pariwisata saat ini, begitu juga dengan banyaknya tempat wisata yang tutup.
Sehingga, muncullah ide untuk merancang konsep yang ia sebut sebagai mini wedding solution.
"Harapannya (tour and travel lain) bisa terinspirasi dari terobosan kami, dan tak lupa jangan plagiat foto produk kami, silakan promosi dengan produk sendiri meski sama konsepnya," tandasnya.
GridPop.ID (*)