Selain cerdas, Elizabeth juga menguasai enam bahasa. Prioritas utama saat menjadi ratu adalah mendirikan kembali Gereja Inggris dengan mengeluarkan Undang-undang Supremasi.
Era keemasan ini juga menandakan lahirnya era perdamaian dan kemakmuran. Seni begitu berkembang dengan dukungan Elizabeth.
Dia menyukai musik dan bisa memainkan lute, alat musik semacam kecapi.
Selain itu, dia juga gemar berdansa dan menyaksikan pertunjukkan drama.
Dalam eranya, seniman hebat seperti William Shakespeare dan Christopher Marlowe mendapat dukungan penuh dari ratu untuk menciptakan karya seninya. Potret-potret Elizabeth pada lukisan memperlihatkan dirinya sebagai pecinta fesyen.
Dia menyukai perhiasan, pakaian indah, dan bahkan busananya terbuat dari emas dan perak.
Dengan riasan, Elizabeth memiliki penampilan khas pucat yang dramatis pada wajahnya.
Akhir kekuasaan Elizabeth I diliputi tekanan kenaikan harga dan krisis ekonomi terutama pada tahun 1590-an.'