Find Us On Social Media :

Segera Dirayakan Oleh Umat Muslim, Berikut 8 Makanan Khas yang Identik Dengan Tahun Baru Islam di Indonesia

By Luvy Octaviani, Rabu, 21 Juli 2021 | 10:21 WIB

Bubur Suro, kuliner lezat jelang tahun baru Islam

GridPop.ID - Setelah meyambut Hari Raya Idul Adha 2021, umat Muslim akan segera menyambut datangnya Tahun Baru Islam 2021.Dilansir dari laman kompas.com, Tahun Baru Islam adalah pergantian tahun Hijriah dalam tradisi umat agama Islam. Tahun Baru Islam disebut juga Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Hijriyah.Menurut KBBI, tahun Hijriah adalah tahun (kalender) yang perhitungannya dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah pada 622 M.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Turun Terus Selama 4 Hari Berturut-turut, Epidemiolog Bongkar Adanya Kejanggalanhingga Ungkap Fakta IniItu sebabnya mengapa tahun baru Islam disebut tahun baru Hijriyah.Perayaan datangnya Tahun Baru Islam dalam penanggalan Hijriyah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Setiap daerah pasti memiliki tradisinya masing-masing untuk merayakan datangnya bulan Muharram ini.

Tahun Baru Islam di beberapa daerah di Indonesia dirayakan dengan mengadakan syukuran, memanjatkan doa, dan pastinya bersantap bersama. Masih mengutip kompas.com, berikut beberapa makanan yang identik dengan perayaan Tahun Baru Islam di berbagai daerah di Indonesia:1. Bubur suro

Sesuai namanya, bubur suro selalu hadir saat Tahun Baru Islam yang bertepatan dengan 1 Suro di kalender Jawa. Biasanya bubur suro bisa ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.Bumbu yang digunakan pada bubur suro cukup berbeda dari bubur pada umumnya, yakni jahe, santan, dan sereh.

Baca Juga: Dulu Bikin WHO Khawatir, Negara Ini Justru Bebas Covid hingga Nihil Pasien Rumah Sakit, Fakta di Baliknya Bikin Melongo!Tak itu saja, bubur suro ini juga penuh dengan filosofi karena jadi uba rampe atau alat untuk memaknai datangnya Tahun Baru Islam. Bubur suro ditaburi tujuh jenis kacang dan toping yang berbeda setiap daerah. Bubur suro juga biasa didampingi oleh bahan lain yang berjumlah tujuh seperti tujuh jenis buah-buahan yang berjumlah masing-masing tujuh butir. 2. Bubur asyuraSetiap 10 Muharram, umat Islam di Kalimantan Selatan menggelar tradisi khusus yakni Puasa Asyura. Selain melaksanakan puasa sunnah tersebut, orang-orang Banjar juga biasanya memasak Bubur Asyura. Bubur ini berwarna kuning, dengan rasa gurih dan dibuat dari banyak sekali bahan. Saking banyaknya bahan yang digunakan bahkan bisa mencapai 41 jenis campuran. Biasanya yang digunakan adalah sayuran dan kacang-kacangan. Jika kurang, maka harus ditambah lagi dengan bahan lainnya walaupun berupa batu atau lumut, yang penting jumlahnya pas 41 jenis sesuai dengan tradisi yang berlaku. Setelah matang, bubur didoakan bersama dengan dibacakan doa selamat. Biasanya bubur diberi doa di masjid, baru dibagikan ke warga sekampung.

3. Bubur merah putih Masyarakat Jawa Barat punya tradisi membuat dan menyantap bubur merah putih saat Tahun Baru Islam. Biasanya bubur merah putih ini disantap bersama di masjid oleh masyarakat. Bubur ini memiliki satu jenis yang berwarna merah dan punya rasa manis karena terbuat dari gula merah. Juga satu jenis lain yang berwarna putih dan punya rasa gurih dari santan.4. Ayam ingkungAyam ingkung adalah sajian khas perayaan besar khususnya di tradisi masyarakat Jawa, salah satunya adalah Tahun Baru Islam atau malam 1 Suro. Biasanya hidangan ini dibuat untuk dimakan bersama-sama. Ayam Ingkung merupakan ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan. Ada pula bumbu lainnnya yang cukup banyak seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, daun salam, sereh, dan beragam bumbu lainnya.

Baca Juga: Dulu Terkenal dan Dipuja, Artis Senior ini Sengsara di Akhir Hayatnya hingga Makan Nasi Campur Zat Ini Sebelum Ajal MenjemputMenurut Sejarawan Heri Priyatmoko, Ayam Ingkung biasanya disajikan berbarengan dengan bubur merah putih di tradisi Tahun Baru Islam masyarakat Jawa.5. Tumpeng Tumpeng selalu hadir dalam banyak perayaan, khususnya di daerah Jawa. Tahun Baru Islam juga seringkali dirayakan dengan sajian tumpeng. Tumpeng jadi lambang hubungan Tuhan dengan manusia, dan manusia dengan manusia. Puncak tumpeng yang berbentuk kerucut jadi representasi dari puncak gunung atau konsep ketuhanan.

6. Gunungan hasil bumi Warga Banyuwangi terkenal punya tradisi Grebek Tumpeng Suro yakni gunungan dengan berbagai macam hasil bumi yang kemudian diarak satu kilometer. Setelah selesai diarak, tumpeng tersebut kemudian diperebutkan oleh warga. Ada yang menyimpannya dan ada pula yang memasaknya karena dipercaya bisa menjadi berkah. Dalam gunungan tumpeng ini, biasanya terdapat ankea buah dan sayur seperti pisang, salak, apel, hingga kacang. Buah dan sayur ini jadi simbol kesuburan dan kekayaan alam Indonesia serta jadi wujud rasa syukur pada Tuhan.

Baca Juga: Terbongkar! Ternyata Begini Cara Penanganan Jenazah Pasien yang Terinfeksi Corona yang Tak Disangka-sangka, Begini Fakta di Baliknya 7. ApemDi beberapa daerah di Jawa Tengah, dalam gunungan hasil bumi tersebut terdapat pula jajanan pasar yang disusun sedemikian rupa. Biasanya kue apem selalu ada dalam gunungan tersebut. Ada pula tradisi Wahyu Kliyu yang dilakukan oleh masyarakat Karanganyar Jawa Tengah. Mereka melemparkan apem ke tikar yang sudah dilapisi daun pisang. Tradisi ini dianggap jadi simbol memohon anugerah kepada Tuhan.

8. Bella pitunrupa Bella Pitunrupa adalah bubur tradisional khas suku Bugis di Sulawesi Selatan yang artinya “bubur tujuh macam”. Disebut bubur tujuh macam karena biasanya bubu dibuat dari tujuh macam hasil bumi yakni jagung, pisang, nangka, beras ketan putih, beras biasa, kacang hijau, serta labu, yang merupakan buah yang tumbuh di atas permukaan tanah bukan yang tertanam.

Bubur ini selalu dibuat dan muncul pada hari ke-10 Muharram. Penggunaan tujuh bahan jadi simbol jumlah hari dalam sepekan. Sementara buah yang tumbuh dia atas permukaan jadi simbol kemakmuran dan limpahan rezeki untuk setiap hari selama setahun ke depan.

Baca Juga: Pergoki Suaminya Selingkuh, Perempuan Ini Telan Uang Kertas 93 Juta hingga Lakukan Perbuatan Mengerikan Ini, yang Terjadi Selanjutnya Bikin Syok! Sebagai tambahan, tahun ini Tahun Baru Islam 2021 kembali dirayakan di tengah pandemi covid-19.Dikutip dari artikel tribunnews.com, pemerintah memutuskan untuk menggeser waktu libur hari raya keagamaan pada tahun 2021.Keputusan ini disepakati dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Menko PMK Muhadjir Effendy di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (18/6/2021)."Pemerintah memutuskan untuk mengubah dua hari libur nasional dan meniadakan satu hari libur cuti bersama," ucap Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).Pemerintah menggeser libur Tahun Baru Islam yang jatuh pada Selasa 10 Agustus 2021 menjadi hari Rabu 11 Agustus 2021. GridPop.ID (*)