Find Us On Social Media :

BPOM Beri Izin Penggunaan Vaksin Pfizer di Indonesia yang Efikasinya Capai 100 Persen, Inilah Kelebihan dan Efek Sampingnya

By Lina Sofia, Kamis, 22 Juli 2021 | 19:02 WIB

Vaksin Pfizer bisa digunakan untuk vaksinasi pada bulan Agustus.

Data imonogenitas menunjukkan pemberian dua dosis vaksin comirnaty dalam selang tiga minggu ini menghasilkan respons yang baik.

BPOM menyatakan beberapa kajian menunjukkan keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.

Baca Juga: Bikin Banngga Satu Indonesia, Pemuda Ini Terlibat Langsung dalam Proses Pembuatan Vaksin Aztrazaneca di Inggris, Sosoknya Bukan Sembarangan!

Adapun, efek samping dari penyuntikan vaksin Pfizer ini adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.

Vaksin Pfizer bekerja dengan cara ketika disuntikkan pada sel yang divaksinasi, maka protein akan diambil oleh sejenis sel kekebalan dan nantinya sel ini membantu melawan infeksi.

Tidak hanya membentuk antibodi, vaksin ini juga akan mengaktifkan sel penyaji antigen yang disebut sel T yang berfungsi mencari dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus Covid-19.

Vaksin Pfizer menggunakan teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut "messenger RNA" atau disingkat mRNA.

Messenger RNA adalah untai tunggal kode genetik yang dapat "dibaca" dan digunakan sel untuk membuat protein.

Baca Juga: Tersipu Malu Saat Dapat Tepuk Tangan Meriah hingga Standing Ovation, Ini Sosok Wanita Ilmuwan Dibalik Vaksin Covid-19 Aztrazaneca

Vaksin Covid-19 dari Pfizer terbukti bisa melindungi dari varian Beta (B.1.351) yang berasal dari Afrika Selatan dan varian Alpha (B.1.1.7) yang berasal dari Inggris.

Bukti ini didapatkan dari Qatar yang sedang menghadapi gelombang kedua pandemi dengan adanya penyebaran varian Alpha dan Beta.