GridPop.ID - Orang tua mana yang tak ingin anaknya menjadi anak yang cerdas dan sukses di masa depan.
Sekolah pun menjadi salah satu hal yang wajib ditembuh buah hatinya untuk menuntut ilmu.
Kendati demikian, peran serta orang tua dalam mendukung proses belajar anak tetap menjadi hal yang penting.
Apalagi di era pandemi covid-19 seperti saat ini dimana sekolah kini beralih menjadi sekolah online.
Otomatis orang tua semakin dituntut aktif membantu anak belajar dan mengerjakan PR dari rumah.
Sayangnya, ada saja orang tua yang tak sabar menghadapi perilaku anaknya yang kadang ogah-ogahan saat belajar atau mengerjakan PR.
Sampai-sampai ada orang tua yang tega melakukan kekerasan pada anak hanya karena alasan sepele.
Seperti kejadian di China ini, dimana seorang ayah dilaporkan memukuli dan menikam anaknya yang masih SD sampai bersimbah darah hanya karena ia belum mengerjakan PR.
Dikabarkan media lokal Beijing Youth Daily, Sabtu (23/2/2019), bocah kelas tiga sekolah dasar asal Kota Chenzhou, Provinsi Hunan, China belum menyelesaikan PR musim dinginnya sebelum sekolah kembali dimulai pada Kamis (21/2/2019).
Saat mengetahui anaknya belum menyelesaikan PR, sang ayah memerintahkannya untuk berlutut dan kemudian mulai memukulinya.
Demikian pemberitaan media yang mengutip pernyataan sang anak, yang tak diungkapkan identitasnya.
Ketika nenek bocah itu berusaha menghentikan 'hukuman' itu, sang ayah semakin emosi dan mengambil pisau dapur.
Ayah bocah itu pun mulai mencoba menikam anaknya menggunakan pisau dan diduga mengenai kaki sang anak.
Aksi kekerasan sang ayah baru berhenti setelah anaknya memohon dan darah keluar dari luka-lukanya.
Setelahnya sang ayah yang khawatir segera membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Dilansir dari SCMP, akibat tidak kekerasan itu, sang anak mengalami luka-luka pada bagian kepala, punggung, pinggul dan luka terbuka yang cukup parah di kakinya.
"Ada luka besar pada kaki bocah itu yang akan membutuhkan setidaknya waktu dua minggu untuk sembuh," kata ahli bedah rumah sakit, yang menangani anak itu.
"Setelah keluar dari rumah sakit, anak ini juga ahrus menggunakan tongkat untuk alat bantu berjalan, setidaknya selama beberapa hari," tambahnya.
Sementara nenek bocah itu mengalami luka sayatan di tangan, diduga karena ia mencoba menghentikan aksi kekerasan yang menimpa cucunya.
Menurut pengakuan sang anak, ayahya kerap marah dan sering memukulnya.
Sedangkan ibu tirinya mengatakan, dirinya dan suaminya sering dibuat kesal lantaran sang anak yang suka menolak saat disuruh mengerjakan PR.
"Tapi saat melihat anak itu terluka, suami saya merasa menyesal dan langsung membawanya ke rumah sakit. Dia tampak ketakutan dan tubuhnya gemetar," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Banyak Bansos di Tengah Pemberlakun PPKM, Berikut Cara Cek Nama Penerima
GridPop.ID (*)