GridPop.ID - Kejadian tragis baru-baru ini dialami oleh seorang bocah SD yang masih berusia 8 tahun.
Betapa tidak, hanya dalam waktu 3 hari, ia mendadak jadi seorang yatim piatu.
Hal itu lantaran kedua orang tuanya beserta sang kakek dinyatakan meninggal karena covid-19.
Seperti kita tahu, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia beberapa waktu belakangan ini sedang tinggi-tingginya.
Bahkan dilaporkan kompas.com dan kompas tv, Indonesia selama bulan Juli ini tercatat beberapa kali mencetak rekor baru terkait kasus covid-19.
Seperti Selasa (6/7/2021) lalu, Indonesia pecah rekor dengan jumlah penambahan kasus harian covid-19 tertinggi selama pandemi dengan total sebanyak 31.189 kasus.
Sedangkan pada Selasa (27/7/2021) lalu, Indonesia memecahkan rekor kasus meninggal dunia harian akibat covid-19 dengan total 2.069 orang dinyatakan meninggal dunia.
Salah satu orang yang merasakan langsung kondisi memprihatinkan tersebut adalah bocah kelas 2 SD di Sukoharjo, Jawa Tengah, bernama Gifari.
Melansir Tribun Wow, Gifari menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya beserta sang kakek meninggal dunia akibat Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan saat menjemput Gifari, Selasa (27/7/2021).
AKBP Wahyu Nugroho Setiawan dan timnya langsung mengunjungi Gifari yang kini tinggal bersama budenya.
Yang lebih menyedihkannya lagi, Gifari kehilangan 3 anggota keluarganya hanya dalam jangka waktu tiga hari saja.
Dilaporkan Tribun Wow, ibunya wafat pada hari Rabu (21/7/2021).
Selang sehari, ayah dan kakek Gifari meninggal dunia di hari yang sama pada Jumat (23/7/2021).
Gifari yang merupakan anak tunggal kini harus menerima kenyataan kehilangan orang-orang yang dicintai dan hidup bersama budenya, Enji.
Setelah menjemput Gifari dari rumahnya, AKBP Wahyu Nugroho membawa bocah malang tersebut ke Mapolres Sukoharjo.
"Dia tidak punya kakak dan tidak punya adik, semata wayang," kata Wahyu Nugroho.
Gifari yang malang tampak tak banyak bicara saat berada di dalam mobil bersama AKBP Wahyu Nugroho.
Di Mapolres, Gifari yang mengenakan setelan baju merah dan celana hitam itu berusaha dihibur dengan diberikan sejumlah mainan, serta tas berikut perlengkapan sekolahnya.
Gifari rencananya akan diangkat menjadi anak asuh di Polres Sukoharjo.
Meski menjadi anak asuh Polres Sukoharjo, Gifari tetap akan tinggal dengan budenya.
"Secara moral dan emosional, kami bertanggungjawab terhadap anak ini. Karena itu nantinya dia akan kami pantau dan berikan bantuan yang diperlukan olehnya. Termasuk dalam hal pendidikan," jelas Kapolres.
Pihaknya juga akan menjalin komunikasi dengan Dinas Sosial mengenai kondisi Gifari.
"Selama kami di sini, kami komitmen akan memberikan bantuan. Mudah-mudahan nanti, karena ini humanisme, kami mungkin akan menggandeng rekan-rekan, partisipasi masyarkat lain untuk dapat membantu kelangsungan pendirikan dari Gifari," kata Kapolres.
GridPop.ID (*)