Find Us On Social Media :

Berawal Pinjam Uang Nasib Pasutri dan Cucunya Justru Berujung Tragis, Polisi Ungkap Siasat Pelaku yang Tak Terduga hingga Bongkar Motif Pembunuhan

By Lina Sofia, Sabtu, 7 Agustus 2021 | 11:23 WIB

Ilustrasi pembunuhan

GridPop.ID - Pemuda berinisial RN (27) dibekuk polisi akbibat melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri (pasutri) dan cucunya.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

RN membunuh Sugiyono (56), Turyati (46), dan gadis cilik berusia 5 tahun bernama Afsyia Amila Putri.

Bermotif sakit hati, ketiganya dibunuh dengan menggunakan parang di areal kebun sawit.

Dilansir dari Tribunnews.com, peristiwa tragis tersebut bermula saat RN berniat meminjam uang kepada Turyati, istri Sugiyono senilai Rp 5 juta, Senin (2/8/2021).

Tak disangka ternyata Turyati melontarkan perkataan yang membuat RN sakit hati dan timbul rasa dendam.

"Kau ini bah orang miskin, nanti balikin gimana, tanah tidak punya. Punya uang kalau lele laku," kata Kasatreskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin menirukan kata-kata Turyati, Jumat (6/8/2021).

Saat itu, RN belum mendapatkan uang pinjaman dari keluarga Sugiyono.

Kemudian, masih pada hari yang sama, sekitar pukul 18.30, Sugiyono bersama cucunya Afsya mendatangi rumah RN untuk mengajak pergi ke Kota Sintang.

Sugiyono pun mengatakan akan membantu niat RN untuk meminjam uang Rp 5 juta kepada Turyati.

Baca Juga: Berhubungan Seks di Tempat Sepi, Nasib Wanita Ini Justru Berujung Tragis, Fakta di Baliknya Bikin Syok!

Namun, RN malah meminjam uang Rp 200 ribu untuk berobat sekaligus minta tolong diantarkan ke rumah mantri menggunakan sepeda motor.

Ternyata itu hanya siasat RN untuk melancarkan perbuatannya menghabisi korban.

Tanpa rasa curiga, Sugiyono pun menyanggupinya dan meminjamkan uang Rp 200 ribu.

Sebelum berangkat berobat, RN ternyata sudah menyiapkan sebilah parang, tanpa sepengetahuan Sugiyono.

Malam itu, Sugiyono yang membonceng RN. Sementara cucunya berada di depan.

Baca Juga: Bunuh Istrinya Sendiri, Kakek 60 Tahun Ini Sempat Pura-pura Nangis Minta Tolong, Polisi Temukan Fakta Mencengangkan hingga Bongkar Motif Pelaku

"Sebelum berangkat pelaku mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar AKP Hoerrudin.

Saat tiba di rumah mantri, pintunya dalam keadaan tertutup. Kemudian RN minta diantar ke rumah adik iparnya.

Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, RN meminta Sugiyono menghentikan sepeda motor.

Alasanya, ingin buang air kecil.

Setelah turun dari sepeda motor, RN mengeluarkan parang yang diselipkan dalam celana, lalu mengibaskannya ke arah Sugiyono.

Baca Juga: Bunuh Bayi Berusia 4 Bulan, Pria Ini Tega Lakukan Hal Ini hingga Buat sang Putri Meninggal Dunia, Terungkap Alasannya yang Buat Syok

"Pelaku pura-pura kencing. Terus tebas leher korban. Cucunya terkena tebasan juga di bagian leher saat korban (Sugiyono) sempat melawan," kata Hoerrudin.

Setelah menghabisi Sugiyono dan Afsyia, RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati.

RN berbohong mengabarkan bahwa cucunya Afsya menangis dan minta dijemput.

Kemudian RN membawa Turyati berkeliling terlebih dulu dan membawa ke blok 4 ZZAB, tidak jauh dari jasad Sugiyono dan Afsyia.

Di sana RN menghabisi Turyati menggunakan parang yang sama.

Setelah melampiaskan rasa sakit hatinya, RN mengembalikan sepeda motor ke rumah korban.

Baca Juga: Awalnya Biasa Saja, Wanita Ini Tiba-tiba Masukkan 2 Keponakannya ke Dalam Koper Sampai Tewas Membusuk, Fakta Dibaliknya Bikin Tercengang

Dalam perjalanan RN membuang parangnya di semak-semak.

Setibanya di rumah korban, RN memarkir sepeda motor di depan pintu masuk samping dan menyimpan kunci motor di belakang pintu masuk samping.

"Pelaku beristirahat sambil melihat situasi sekitar rumah agar benar-benar aman untuk pulang. Beberapa saat kemudian, RN pulang jalan kaki," kata Hoerrudin.

Dilansir dari Kompasc.com, Sebelumnya diberitakan, warga Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), geger.

Pasalnya, dalam dua hari berturut menemukan 3 mayat di lokasi perkebunan kelapa sawit. Pertama kali, warga menemukan mayat Turyati (46) pada Rabu (4/8/2021) siang.

Baca Juga: Ogah Penuhi Hasrat Sang Kekasih, Janda Anak 2 Meregang Nyawa Gegara Pelaku Nekat Gunakan Alat Ini

Turyati ditemukan dalam kondisi telungkup berlumur darah.

“Terdapat luka akibat benda tajam di bagian kepala, leher dan tangan,” kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (5/8/2021).

Kepolisian, lanjut Hariyanto, langsung melakukan penyelidikandan olah tempat kejadian perkara. Namun ternyata, pada Kamis pagi, warga kembali menemukan dua mayat di lokasi yang tak begitu jauh, belakangan diketahui bernama Sugiyono (52) dan AF (5).

Menurut Hariyanto, ketiganya merupakan satu keluarga: Turyati dan Sugiyono pasangan suami istri, sedangkan AF adalah cucunya.

“Setelah Turyati kemarin ditemukan tewas, warga memang sempat mencari Sugiyono dan cucunya, namun tak ditemukan,” ujar Hariyanto.

Dari hasil penyelidikan sementara, ketiganya ditemukan tewas tidak wajar dengan sejumlah luka akibat benda tajam.

Kuat dugaan satu keluarga itu menjadi korban pembunuhan.

Berangkat dari penemuan jasad para korban, kepolisian pun bergerak cepat melakukan penyelidikan.

Saat memeriksa rumah korban, didapati ada uang berhamburan di lantai rumah.

Namun, tidak ada barang yang hilang.

Baca Juga: Bakar Tubuh Istri yang Tengah Hamil, Ayah Mertua Syok Berat Usai Tahu Sifat Asli Menantunya, Ternyata Begini Kelakuannya kepada sang Putri yang Tak Disangka-sangka

Polisi yang menduga ketiganya merupakan korban pembunuhan, kemudian mengumpulkan keterangan serta putunjuk untuk memburu pelakunya.

Tidak butuh lama, RN pun ditangkap di Dusun Laman Natai, Kamis 5 Agustus 2021 malam.

RN diketahui merupakan warga Desa Solam Raya, hanya beda dusun dengan tiga korban.

Pelaku di Dusun Laman Natai sementara korban di Dusun Sokek.

Saat hendak ditangkap, pelaku sempat melakukan perlawanan, bahkan melarikan diri.

Anggota pun melepaskan tembakan ke arah kaki pelaku.

"Ngelawan dia, lari lagi tuh, kena timpak durian akhirnya (peluru timah)," ujar AKP Hoerrudin.

Menurutnya, korban dan pelaku memang saling kenal, bahkan pelaku RN memanggil Sugiono dengan sebutan bos.

Sosok Sugiyanto dan Turyati dikenal baik dan supel oleh tetangganya dan rumah tangga mereka disebut harmonis. Setiap ada kegiatan desa, keduanya hadir bersama.

Terungkapnya RN sebagai pelaku pembunuhan terhadap Sugiyono, Turyati dan Afsya membuat warga geram.

Masyarakat, kata Noni berharap pelaku dihukum setimpal.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polres Sintang, yang telah berhasil mengungkap pelaku pembunuhan warga Desa Solam Raya.

Baca Juga: Awalnya Biasa Saja, Wanita Ini Tiba-tiba Masukkan 2 Keponakannya ke Dalam Koper Sampai Tewas Membusuk, Fakta Dibaliknya Bikin Tercengang 

GridPop.ID (*)