GridPop.ID - Kisruh sumbangan 2 Triliun yang mengatas namakan Akidi Tio jadi sorotan publik.
Sosok Akidi Tio ini pun kemudian jadi buat penasaran banyak orang.
Diketahui Akidi Tio telah meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Talang Kerikil Jalan Gotong Royong III Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang.
Belum tuntas kasus sumbangan 2 triliun, kini penjaga makam Akidi Tio ungkap fakta baru.
Dilansir dari Tribun Sumsel, sebelum mendiang Akidi Tio meninggal dunia, keluarga sudah memesan tanah makam seluas 10 meter x 6 meter tersebut.
Sulaiman (56) bersama keponakannya, Heryanto ternyata yang merawat makam Akidi Tio.
Setiap bulan Maret ia dan keponakan sudah mulai membersihkan makam Akidi Tio, hal ini dilakukan menjelang ritual Cheng Beng.
Sulaiman menceritakan sejak tahun 2009, ia dan Heryanto keponakannya, dibayar Rp2,5 juta pertahun untuk merawat makam Akidi Tio.
"Setiap tahun rutin dibayar sama ibu Heryanti, sebagai upah kami merawat dan mencabuti rumput liar makam pak Akidi, " kata Sulaiman saat dijumpai di rumahnya yang hanya berjarak kurang lebih 10 meter dari makam, Senin (9/8/2021).
Namun dari pengakuan Sulaiman, upah tersebut mulai tidak dibayar semenjak tahun 2020.
Sampai saat ini pun ia belum mendapatkan alasan dan kapan upah bakal dibayar.
Heryanti, sempat menjanjikan upah akan ia bayar.
"Sudah dari tahun kemarin sama yang tahun ini belum dibayar. Ibu Heryanti sempat janji katanya mau bayar waktu sebelum ada yang viral ini. Tapi sekarang malah nomor dia sudah tidak aktif lagi, " jelasnya.
Heriyanti juga sempat menjanjikan uang pakaian dan beras kepada sejumlah penjaga makam dan penggali kubur.
"Bulan April ibu Heriyanti bilang begitu janjinya, sempat menjanjikan uang beras dan pakaian. Tapi sampai sekarang belum ada, " ujarnya.
Sulaiman mengungkapkan, ketika hendak berziarah ke makam mendiang Akidi Tio, Heriyanti selalu menghubunginya untuk membersihkan makam terlebih dahulu.
Kemudian secara khusus meminta penjagaan supaya tidak diganggu ketika ziarah.
"Dia (Heriyanti) tidak suka diganggu kalau lagi sembahyang dan ziarah, kan kadang ada yang suka minta uang rokok atau apalah. Nah itu saya pesan juga ke keponakan tolong jagain aja, jangan sampai ada yang ganggu ibu Heriyanti, " tuturnya.
Ketika persiapan pemakaman Akidi Tio, Sulaiman adalah orang yang ditemui oleh Heriyanti.
Ia diminta untuk membuatkan makam ayahnya yang meninggal tahun 2009 silam.
"Waktu itu saya dikasih uang, terus ngajak keponakan dan beberapa penggali kubur untuk membuat makam. Uangnya Rp18 juta sudah termasuk izin kubur, tenda dan material. Pakai besi juga supaya tidak ambles, " tambahnya.
Disisi lain, sebuah foto yang memperlihatkan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri mengunjungi makam almarhum Akidi Tio di Komplek pemakaman Talang Kerikil di Jalan R Sudarman Gadsaputra, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, viral di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com, dalam foto yang beredar di grup WhatsApp tampak Eko menggunakan baju kerah hijau tosca dan berjaket oranye serta memakai topi, ia berdiri di antara dua nisan yang bertulisan huruf mandarin.
Terkait dengan beredarnya foto tersebut, Eko pun angkat bicara.
"Ya kewajiban kita sebagai manusia, doain agar arwah beliau (Akidi Tio) tenang," kata Eko lewat pesan singkat, Senin (9/8/2021).
Eko mengaku banyak mengambil hikmah dari kisruh sumbangan dana Rp 2 triliun dari Heryanty, anak Akidi Tio.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, kunjungan Kapolda hanya bersifat pribadi dan tak ada kaitannya dengan kasus yang menyangkut Heriyanti anak bungsu Akidi Tio soal sumbangan Rp 2 triliun.
"Beliau habis olahraga lewat sana, lalu mampir berkunjung ke makam Akidi," kata, Supriadi Senin. "Kapolda ke makam (Akidi Tio) sifatnya pribadi, tak ada sangkut paut apapun," sambungnya.
GridPop.ID