Mulanya, pengantin wanita yang berusia 18 tahun dan pengantin pria berusia 29 tahun mengadakan upacara pernikahan yang sakral dan nyaman di pertanian keluarga mempelai pria.
Setelah itu, pengantin baru tersebut kembali ke rumah mereka untuk menikmati malam pertama.
Tak disangka, pada malam pernikahan, saat keduanya sedang berhubungan intim, pengantin wanita tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kelainan.
Dia terlihat tidak sehat, lalu pingsan dan kehilangan kesadarannya.
Tidak mengerti apa yang terjadi, pengantin pria sangat ketakutan dan segera berlari keluar untuk meminta bantuan tetangga.
Mereka berniat memanggil taksi dan kemudian membawa istrinya ke rumah sakit.
Namun seorang sopir taksi menolak membawa pasangan itu ke rumah sakit karena takut tertular virus.
Beberapa saat kemudian, taksi lain lewat, tetapi sopir ini juga menolak untuk membawa pasangan itu.
Sebaliknya, pengemudi itu menyarankan pengantin pria untuk memanggil layanan darurat sehingga mereka dapat mengirim ambulans.
Ketika paramedis datang, mereka melihat pengantin wanita kesulitan bernapas dan memastikan dia mengalami serangan jantung.
Sayangnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, pengantin wanita itu tiba-tiba meninggal dunia.