GridPop.ID - 4 tahun silam, Indonesia kehilangan salah satu artis terbaiknya.Ya dia adalah artis cantik Yana Zein.Yana Zein meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.Dilansir dari laman sajiansedap.com, Yana Zein meninggal dunia pada Kamis (1/6/2017) setelah berobat penyakit kanker payudara dan getah bening yang dideritanya di Modern Cancer Huangzouw sejak bulan Mei 2017.Dilansir Tribun News, mantan supir Yana, Oli, memberikan salah satu kebiasaan yang mungkin menjadi penyebab Yana menderita kanker.Setelah berpulang, pertanyaan pun banyak muncul, mengapa Yana yang sudah dinyatakan sembuh bisa tiba-tiba meninggal?“Kalau gejalanya mungkin kebanyakan waktu syuting minum cola,” ujar Oli.Oli bahkan bercerita kalau Yana tak mau syuting kalau belum ada minuman soda itu.Menurutnya, hampir setiap hari majikannya pasti mengonsumsi minuman soda itu.
Kandungan Minuman Soda yang BerbahayaPara peneliti di Sekolah Kedokteran Jon Hopkins telah menemukan zat 4-Mel, pewarna karamel dalam soda berwarna gelap terbukti meningkatkan bahkan menyebabkan risiko kanker.Tak hanya itu, di dalam sekaleng minuman bersoda pun ditemukan pemanis buatan yang terbukti meningkatkan jumlah gula darah yang menyebabkan diabetes juga obesitas.Jika kadar gula dalam darah naik di ambang batas, makan tak heran kita bisa dengan mudahnya terjangkit penyakit kanker.Bahkan, penelitian lain juga menyebutkan bahwa remaja perempuan yang sering apalagi rutin mengonsumsi minuman bersoda berpotensi tinggi terkena kanker payudara pramenopause.Selain kanker payudara dan diabetes, minuman bersoda juga dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terkena kanker empedu.Kesimpulan tersebut dibuat oleh penelitian oleh para ahli di Karolinska Institute di Swedia.Sebelum terlambat, tak ada salahnya mulai sekarang kita mengurangi konsumsi minuman bersoda. Sementara mengutip kompas.com yang melansir Medical News Today, sekaleng soda tanggung berukuran 12 oz (350 mililiter) mengandung 29,4-42 gram gula, atau setara 7-10 sendok teh gula.Tak hanya minuman soda biasa saja yang tidak sehat, minuman soda diet juga tak baik bagi tubuh karena mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin. Penelitian pada 2018 lalu menunjukkan, minum soda diet tidak dapat menurunkan risiko terkena diabetes.Berikut sejumlah potensi bahaya minuman soda untuk kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Rentan bikin gemuk Melansir Healthline, minuman soda biasanya diberi gula tambahan berupa sukrosa atau fruktosa. Ketika dikonsumsi, fruktosa tidak dapat menurunkan hormon rasa lapar ghrelin seperti halnya glukosa biasa. Dengan begitu, ketika minum soda Anda tetap merasa belum kenyang. Tak pelak, orang tetap makan camilan atau mengonsumsi makanan berat saat minum soda. Sebuah studi menunjukkan, orang yang minum soda biasanya mengonsumsi kalori lebih banyak 17 persen ketimbang saat tidak minum soda. Penelitian lain pada anak-anak menungkapkan, anak yang rutin diberikan minuman manis setiap hari risikonya terkena obesitas naik 60 persen. Maka, jangan heran jika orang yang hobi minum soda atau gemar minum minuman manis biasanya punya berat badan lebih gemuk ketimbang orang yang menjaga asupan gulanya setiap hari.2. Memicu fatty liverPenumpukan gula dalam jumlah besar bisa memicu fatty liver atau penumpukan lemak di hati. Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di dalam tubuh. Sedangkan pemanis soda yang biasanya berupa fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati. Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak. Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah. Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.
3. Bikin perut buncit Fruktosa juga dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak berbahaya di perut dan organ sekitarnya. Penumpukan lemak di perut ini bisa memicu perut buncit dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya. Dalam sebuah penelitian selama 10 minggu, 32 orang sehat sengaja diberikan minuman berpemanis fruktosa dan glukosa. Hasilnya, orang yang minum minuman berpemanis fruktosa mengalami penambahan lemak di perut secara signifikan. Sedangkan orang yang mengonsumsi glukosa mengalami penambahan lemak di kulit.4. Menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2Hormon insulin mendorong glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Tapi, jika Anda hobi minum minuman manis seperti soda, sel tersebut lambat laun kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin. Dalam kondisi seperti itu, pankreas akhirnya bakal membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah.Imbasnya, kadar insulin dalam darah melonjak. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin. Masalah resistensi insulin erat kaitannya dengan penyakit diabetes tipe 2. Studi membuktikan, orang yang rutin minum sekaleng soda manis setiap hari lebih rentan terkena penyakit diabetes tipe 2.5. Meningkatkan risiko penyakit kronisSeperti disinggung di atas, kebiasaan mengonsumsi asupan tinggi gula seperti soda dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan kanker. Asupan tinggi gula secara tidak langsung membuat orang rentan terkena penyakit jantung karena bisa memicu naiknya gula darah, trigliserida, dan lemak jahat di dalam tubuh. Selain penyakit jantung, bahaya minuman soda juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Studi yang melibatkan 60.000 orang dewasa menemukan, orang yang minum lebih dari dua kaleng soda manis per minggu berisiko terkena kanker pankreas 87 persen lebih tinggi ketimbang kalangan bukan peminum soda. Studi lain pada wanita pascamenopause juga menyimpulkan, peminum soda lebih berisiko terkena kanker endometrium.
Baca Juga: Rumah Tangga Elza Syarif Dibongkar Nikita Mirzani, Sang Pengacara Disebut-sebut Kena Karma, Begini Reaksinya yang Tak Disangka-sangkaGridPop.ID (*)