GridPop.ID - Kisah menyedihkan datang dari dua orang kakak beradik di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, ditemukan di sebuah rumah kosong.
Kakak beradik yang masing-masing berusia lima dan 1,8 tahun itu ditinggal orangtuanya di sebuah rumah kosong.
Yang lebih menyedihkan lagi, satu di antara kakak beradik tersebut yakni bayi berusia 1,8 tahun tampak dalam kondisi sudah tak bernyawa saat ditemukan warga bernama Rian.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Sumsel, penemuan mayat bocah 1,8 tahun itu pertama kali diungkap oleh Rian Mardiansyah, Kamis (26/8/2021).
Sekira pukul 14.00 WIB, Rian awalnya hendak pergi ke rumah kosong yang akan ia jadikan warung di Jalan Simpang Pintu.
Di siang hari itu, Rian awalnya hendak mengukur pintu warung.
Namun, alangkah terkejutnya Rian saat menemukan dua bocah di dalam rumah kosong miliknya.
Saat ditemukan, satu bocah yang berusia lima tahun sedang menangis histeris.
Sementara sang adik, bocah berusia 1,8 tahun dalam kondisi tak lagi bernyawa.
"Saya rencana mau mengukur pintu warung. Tiba-tiba saya melihat ada dua anak di dalam bangunan. Satu menangis dan satu tergeletak dan tidak bernapas lagi," ujar Rian, warga Desa Sungai Baung, Kecamatan Talang Ubi.
Mengetahui itu, Rian pun langsung memberi tahu warga setempat dan kepala desa.
Hingga akhirnya terungkap bahwa kakak beradik tersebut adalah warga Desa Semangus.
"Setelah warga ramai baru diketahui bahwa korban merupakan warga SP 6, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi," ujar Rian.
Sempat histeris, kakak dari bayi yang meninggal dunia itu tampak mengurai cerita.
Diakui kakak korban, dirinya sempat bersama kedua orang tuanya mengendarai sepeda motor.
Namun, tiba-tiba, ia dan adik bayinya ditinggalkan di lokasi kejadian.
"Kami ditinggalkan bapak sama ibu di sini (lokasi kejadian)," ungkap bocah usia lima tahun itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, bayi yang meninggal dunia itu diketahui berinisial Nk.
Ia adalah warga SP 6 Desa Bumi Makmur Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.
Diungkap Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Arzuan, dua bocah tersebut awalnya bersama orangtuanya berboncengan sepeda motor.
"Dari keterangan saksi-saksi, awalnya korban Nk bersama kakaknya Ni usia lima tahun berangkat ke Pendopo bersama ibunya RD dan bapak tirinya nama An dengan mengendarai sepeda motor berboncengan." kata Kanit Reskrim Polsek Talang Ubi, Ipda Arzuan.
Namun, tiba-tiba saat di tengah jalan, Nk dan kakaknya, Ni mendadak ditinggalkan orangtuanya di rumah kosong.
Sebelumnya, orangtua Nk dan Ni ternyata sempat ribut di jalanan.
"Kemudian tengah jalan sempat ada keributan. Sehingga korban bersama kakaknya ditinggalkan di rumah kosong yang kemudian ditemukan warga," imbuh Ipda Arzuan.
Rumah kosong yang dimaksud adalah warung milik Rian Mardiansyah yang sedang dibangun di jalan Simpang Pintu.
Guna mengungkap kasus tersebut, polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
"Terdapat luka memar dibeberapa bagian tubuhnya bahwa korban diduga meninggal karena dianiaya." ungkap Ipda Arzuan.
Tim Elang Unit Reskrim Polsek Talang Ubi pimpinan Ipda Arzuan SH yang sedang melakukan patroli di wilayah tersebut, langsung melakukan olah TKP dan membawa korban ke RSUD Talang Ubi untuk dilakukan visum.
Dokter piket RSUD Talang Ubi, dr Yulianti Siregar yang melakukan visum terhadap korban Nk menjelaskan, bahwa korban tidak mengalami luka kekerasan serius yang menyebabkan kematian.
"Korban diperkirakan telah meninggal sejak 6-12 jam lalu. Ada beberapa luka ringan di bagian tubuh korban. Kalau luka yang besar atau fatal yang menyebabkan kematian, tidak ada. Namun untuk memastikan kematiannya harus dilakukan autopsi," terang dr Yulianti Siregar.
Usai mengumpulkan saksi-saksi Tim Elang Unit Reskrim Polsek Talang Ubi pimpinan Ipda Arzuan melakukan evakuasi terhadap jenazah dan langsung dibawa menuju RSUD Talang Ubi untuk dilakukan visum.
"Jenazah korban saat masih berada di RS belum bisa dilakukan otopsi lantaran memerlukan persetujuan pihak keluarga. Sementara ini pihak keluarga korban lain telah dihubungi dan menunggu untuk penjemputan jenazah," jelasnya.
"Kita juga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui," ujarnya
Sementara itu, Kapolsek Talang Ubi Kompol Alfian Nasution SH, melalui Kanit Reskrim Ipda Arzuan SH mengatakan, bahwa pihaknya saat ini tengah memburu pelaku yang identitasnya yang sudah diketahui.
"Saat ini kita langsung mengejar pelaku, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan olah TKP. Korban sudah di RSUD Talang Ubi dan kakak korban yang masih berusia 5 tahun, sudah bersama keluarganya," tegas Ipda Arzuan.
Dalam kasus lain, seorang warga Desa Sungai Kuning, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, dihebohkan dengan ditemukan sesosok mayat bayi laki-laki dalam sumur.
Dilansir dari Kompas.com Kapolsek Singingi Iptu Koko Ferdinand Sinuraya mengatakan, mayat bayi laki-laki itu ditemukan dalam sumur milik warga bernama Sukantri (40), Senin (2/8/20201).
Diceritakan Koko, mayat bayi itu ditemukan saat saksi hendak menghidupkan air keran di rumahnya, kemudian ia mencium bau busuk.
Setelah itu. Oleh Warga, penemuan mayat tersebut langsung dilaporkan ke polisi.
Polisi yang mendapat laporan, lansung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lalu mengevakuasi mayat tersebut.
Dari hasil pemeriksaan polisi, bayi itu diduga sengaja dibuang oleh pasangan suami istri yang baru menikah.
Hal itu dilakukan karena malu hamil duluan. "Kita sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan periksa saksi-saksi.
Setelah kita dalami, ada sepasang suami istri yang baru nikah. Setelah kita interogasi istrinya, benar mereka baru menikah. Tapi, sebelum pesta pernikahan sang istri sudah hamil," ujarnya.
GridPop.ID (*)