GridPop.ID - Pernikahan merupakan momen bahagia yang banyak dinanti-nantikan oleh pasangan yang saling mencintai.
Momen malam pertama yang penuh dengan cinta pun tak kalah dinantikan oleh para pengantin.
Namun apa jadinya jika momen spesial itu justru berubah menjadi malam yang paling mengerikan dan menegangkan.
Hal inilah yang dialami oleh wanita malang asal Pakistan yang justru alami peristiwa tragis buah tangan suaminya sendiri.
Melansir Eva.vn via Sosok.ID pada Sabtu (28/8/2021), hal itu terjadi pada pernikahan sepasang pengantin asal Pakistan.
Wanita yang tak disebutkan namanya itu menikah dengan pria bernama Usman pada pertengahan tahun 2020 lalu.
Usman merupakan warga Guwaranwala, Provinsi Punjab, Pakistan.
Usai menikah, Usman langsung mengajak istrinya untuk bulan madu ke Lahore dan Punjab.
Tanpa pikir panjang sang istri langsung menyetujui ajakan Usman.
Sayang seribu sayang, bulan madu tersebut ternyata tak seindah ekspektasinya. Sebab dari situ, ia menyadari perilaku bejat Usman.
Alih-alih dibawa ke tempat bulan madu, wanita itu justru dibawa ke orang asing yang ternyata adalah sindikat perdagangan manusia.
Wanita itu lantas dijual Usman dengan harga yang sangat murah, yakni sebesar 6.600 Dh atau sekitar Rp 28 juta.
Usai menjual istrinya, Usman pun pulang bak orang tak bersalah.
Mengejutkannya, rencana tersebut ternyata telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Usman.
Pernikahan itu pun cuma settingan yang dibuat Usman.
Beruntung, sebab kasus ini akhirnya berhasil terungkap.
Setelah wanita itu berhasil melarikan diri dan meminta bantuan polisi.
Kepada petugas ia mengaku sudah 3 minggu berada di tempat perdagangan manusia itu.
Polisi kemudian menangkap Usman dan memburu sindikat perdagangan manusia itu.
Netizen Pakistan pun ramai-ramai menaikkan tagar #HumanRight, setelah mendengar kasus itu.
Terlepas dari kisah tersebut, melansir kompas.com, baru-baru ini Badan Investigasi Federal Pakistan berhasil membongkar sejumlah jaringan perdagangan manusia.
Hal itu terungkap saat seorang wanita Pakistan korban human trafficking yang dibawa ke China berhasil mengadukan apa yang ia alami pada keluarganya.
Kantor berita Associated Press berhasil berbicara dengan tujuh perempuan Pakistan yang dipaksa menjadi PSK, empat di antara mereka masih berada di China.
Sebelum berangkat ke China, keluarga korban dijanjikan bahwa para gadis itu akan dinikahkan dengan para pria kaya dan bakal menjalani hidup bahagia di China.
Mendapatkan janji semacam itu, para orangtua menganggap pernikahan ini, meski dipaksakan, mendatangkan keuntungan untuk kedua pihak.
Para keluarga miskin mendapatkan uang yang cukup besar sementara para pria China bisa mendapatkan jodohnya.
Namun, aparat berwenang yakin, sebagian besar perempuan itu dibawa ke China dan dijual kembali untuk menjadi PSK.
"Para gadis itu mengaku disiksa (bahasa halus dari perkosaan dan prostitusi paksa). Mereka takut pada keluarga dan rasa jijik terhadap mereka. Ini perdagangan manusia," ujar seorang personel penegak hukum kepada Associated Press, dikutip melalui Kompas.com.
GridPop.ID (*)