Kemudian, pada 12 Agustus 2021, FDA mengubah EUA Vaksin Covid-19 Moderna untuk memungkinkan dosis tambahan diberikan kepada individu tertentu yang mengalami gangguan sistem kekebalan.
Otorisasi penggunaan darurat memungkinkan vaksin Moderna Covid-19 didistribusikan di AS untuk digunakan pada individu berusia 18 tahun ke atas.
Mereka yang bisa mendapatkan vaksin Moderna adalah orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Sementara, melansir situs CDC, mereka yang tidak boleh mendapatkan vaksin Moderna adalah orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah (anafilaksis) atau reaksi alergi langsung, meskipun tidak parah, terhadap bahan apa pun dalam vaksin mRNA Covid-19 (seperti polietilen glikol), seseorang tidak boleh mendapatkan mRNA COVID-19 vaksin.
Jika mengalami reaksi alergi yang parah atau langsung setelah mendapatkan dosis pertama vaksin mRNA Covid-19, tidak boleh mendapatkan dosis kedua dari salah satu vaksin mRNA COVID-19 (Moderna atau Pfizer-BioNTech).
Reaksi alergi yang parah adalah reaksi yang perlu diobati dengan epinefrin atau EpiPen atau dengan perawatan medis.
Reaksi alergi langsung berarti reaksi dalam waktu 4 jam setelah mendapatkan suntikan, termasuk gejala seperti gatal-gatal, bengkak, atau mengi (gangguan pernapasan).
Berdasarkan keterangan di situs FDA, efek samping yang paling sering dilaporkan terkait vaksin Moderna adalah: nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di lengan yang sama dengan injeksi, mual dan muntah, dan demam.