GridPop.ID - Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan garis putih melengkung di langit.
Video berdurasi 30 detik tersebut sontak membuat netizen geger.
Dilansir dari Kompas.com, terdengar dalam video tersebut suara pria yang menyebut bahwa garis putih melengkung itu adalah racun yang disebar di atas langit Jagakarsa, Jakarta Selatan
"Di atas langit Jagakarsa, di atas langit Jagakarsa racun disebar. Parah, parah, parah," demikian suara yang terdengar dari video yang viral di Twitter itu.
Video viral tersebut akhirnya membuat TNI AU angkat bicara.
Dijelaskan bahwa kalimat yang diucapkan pria tersebut hanyalah hoaks semata.
"Iya, hoaks," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/9/2021).
Ia berujar bahwa garis putih yang terlihat adalah jejak kondensasi dari pesawat terbang.
"Fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails)," kata Indan
Indan lantas menjelaskan bahwa condensation trail adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.
Indan menambahkan, ada pula yang menyebut condensation trail sebagai vapor trails.
Akan tetapi, saat garis putih melebar layaknya awan, biasa disebut aviaticus cloud.
Indan menerangkan, untuk keperluan tertentu, memang ada beberapa misi penerbangan dengan membawa bahan kimia.
"Contoh misi TMC, pesawat membawa NaCl disebar di area yang berawan untuk tujuan mempercepat terjadinya hujan," terang dia.
Tak hanya itu, ada pesawat yang membawa bahan kimia untuk memadamkan kebakaran di suatu area.
Ada pula pesawat yang membawa pupuk atau zat kimia antihama untuk menghentikan serangan hama pada area pertanian atau perkebunan.
Indan tak memungkiri, informasi semacam ini kerap kali muncul dan menyebar di media sosial.
"Iya sebelumnya pernah juga.
Kepada warga masyarakat agar menanyakan kepada yang kompeten sebelum menyebarluaskan setiap informasi," kata Indan.
Dilansir dari TribunTravel.com, pesawat tak jarang meninggalkan jejak berupa garis panjang yang berwarna putih.
Ada yang berpikir bahwa jejak tersebut adalah asap kendaraan yang keluar dari knalpot pesawat.
Atau bahkan berupa semacam awan yang muncul akibat pesawat yang melintasi langit.
Namun, itu bukanlah gejala alam melainkan hasil buatan manusia yang ditimbulkan melalui pesawat.
Melansir dari Travel and Leisure, disebut dengan contrail atau condensation trail, sebenarnya itu merupakan jalur kondensasi yang terbentuk saat knalpot pesawat dalam kondisi panas yang menghantam suhu yang lebih dingin.
Biasanya contrail terjadi saat pesawat terbang di ketinggian 16.500 kaki atau sekitar 5.000 meter.
"Bila udara kering, contrails bisa menguap dalam hitungan detik atau menit, sementara kondisi yang lebih lembab bisa meninggalkan awan contrail yang berlama-lama di langit berjam-jam," kata Patrick Smith, penulis Cockpit Confidential.
GridPop.ID (*)