GridPop.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dilaksanakan di salah satu SMA di Padang Panjang, Sumatera Barat berbuntut panjang.
Pasalnya, sebanyak 54 murid SMA 1 Padang Panjang positif Covid-19 setelah menjalani PTM terbatas.
Dilansir dari Kompas.com, kini puluhan siswa tersebut menjalani isolasi mandiri yang berlokasi di asrama sekolah.
Murid-murid tersebut tergolong sebagai orang tanpa gejala (OTG) dan memiliki gejala ringan.
"Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri di asrama di bawah pengawasan Dinkes Padang Panjang," kata Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Padang Panjang, Nuryanuar yang dihubungi Kompas.com, Minggu (12/9/2021).
Sebagai langkah antisipasi, Nuryanuar menyebut bahwa PTM di SMA 1 Padang Panjang kembali menerapkan sistem daring atau online hingga nol kasus Covid-19 di sana.
PTM ini sendiri telah dimulai sejak 12 Agustus 2021.
"Terhitung Senin besok, PTM di SMA 1 Padang Panjang diganti dengan daring sampai tidak ada kasus lagi di sana," ujar Nuryanuar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang itu.
Dipaparkan Nuryanuar, berawal dari satu siswa yang mengalami demam lalu menjalani tes swab.
Hasil tes swab tersebut ternyata menunjukkan bahwa siswa itu positif Covid-19.
Langkah selanjutnya, lalu dilakukan tracing dan hasilnya yakni sebanyak 369 orang kontak erat dan kemudian menjalani tes swab.
Kontak erat terdiri dari 131 orang siswa dan 231 siswi dengan total 362 orang siswa.
Tak hanya itu, ada 7 orang petugas asrama dan petugas kantin yang melakukan kontak erat.
"Dari hasil tes yang dikeluarkan Sabtu kemarin, ternyata ada 54 siswa yang positif," kata Nuryanuar.
Ia berharap agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
"Siapa yang menyebarkan kita tidak tahu, karena virusnya tidak kelihatan.
Makanya, perlu prokes yang ketat agar bisa terhindar," kata Nuryanuar.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, sebelumnya telah keluar aturan tentang pelaksanaan PTM.
Aturan tersebut yaitu memperbolehkan sekolah yang masuk wilayah PPKM level 1 hingga 3 menggelar PTM terbatas dengan izin pemerintah daerah.
Dari 514 kabupaten/kota, 471 daerah di antaranya berada di wilayah PPKM level 1-3.
Apabila dihitung dari jumlah sekolah sebanyak 540 ribu sekolah, 91 persen di antaranya boleh menggelar PTM terbatas.
“Jadi ada 490.217 sekolah yang diperbolehkan.
Tapi kecepatan daerah dalam melakukan PTM terbatas sangat bervariasi,” ujar Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Jumeri melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/9/2021).
Ia juga mengatakan bahwa saat ini provinsi Aceh yang menduduki peringkat teratas dalam hal pelaksanaan PTM terbatas, yakni sebanyak 81 persen.
Jumeri menambahkan, sekolah yang telah melakukan PTM terbatas jumlahnya yaitu 50 persen dari jumlah sekolah yang telah diizinkan melakukan PTM terbatas.
Saat ini sebagian besar komponen pemerintah daerah, pemerintah pusat, guru, peserta didik, dan orang tua, sudah punya tujuan yang sama, yaitu agar sekolah segera kembali dibuka.
“Kita sudah satu frekuensi untuk segera membuka sekolah, untuk merelaksasi anak-anak kita, menolong anak-anak kita. Soal beda waktu membuka ini hanya soal perbedaan pertimbangan daerah,” tutur Jumeri.
GridPop.ID (*)