GridPop.ID - Belum lama ini viral sebuah video yang memperlihatkan pencahayaan atau lighting yang berwarna warni di dalam Masjid Istiqlal, Jakarta.
Beredarnya video tersebut akhirnya menuai komentar negatif dari warganet, sebab dianggap tak sepatutnya tempat ibadah dilengkapi seperti laiknya lampu disko.
Menanggapi hal tersebut, ternyata ada maksud tersendiri saat lampu di dalam Masjid Istiqlal berubah jadi warna-warni.
Dilansir TribunStyle.com dari Kompas TV, Minggu (12/9/2021), salah satu pihak berwenang atas pencahayaan di Masjid Istiqlal pun buka suara.
Perencana Tata Cahaya Revitalisasi Mesjid Istiqlal 2018-2021 Danang Ismoyo, saat dikontak oleh KompasTV mengatakan bahwa, lampu yang berwarna-warni tersebut hanya untuk maintenance atau perawatan berkala saja.
Perawatan lampu sendiri biasanya dilakukan setiap enam bulan atau setahun sekali.
Pernyataan ini kemudian didukung oleh Rutilawati, PPK Bina Penataan Bangunan 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan.
"Biasanya kalau lagi “warna-warni” lagi di testcomm atau sedang dilakukan maintenance (perawatan) berkala."
"Untuk sehari-hari atau untuk kapan saja sih sebenarnya tidak pernah dipakai" tambahnya.
Menurut Danang, penggunaan warna lampu dengan sistem smart lighting (lampu pintar) adalah untuk mencapai warna maksimal dan persis dengan cahaya matahari."
"Sehingga penerangan di luar ruangan saat siang hari bisa sama dengan dalam masjid."
"Sehingga masjid dapat tetap terang dan nyaman, namun tidak panas seperti terik di luar ruangan."
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengungkapkan bahwa lampu itu merupakan salah satu dari teknologi baru dalam proyek revitalisasi.
Kendati demikian, Abu Hurairah mengaku, pengurus Masjid Istiqlal kurang begitu paham dengan cara kerja lampu berteknologi masa kini itu.
"Jelasnya, yang kami tahu listriknya ramah lingkungan, watt-nya kecil, nyalain dan matiin cukup pakai aplikasi, serta yang pasti lebih indah," kata Abu Hurairah dalam konfirmasinya, Minggu (12/9/2021).
Abu Hurairah menambahkan, untuk penjelasan lebih mendalam soal teknologi pada lampu itu, bisa ditanyakan kepada pelaksana proyek revitalisasi Masjid Istiqlal atau pihak yang menyediakannya.
Melansir Kompas.com, Sabtu (8/5/2021), perusahaan multinasional Signify diketahui menjadi pihak yang berkontribusi menghadirkan pencahayaan baru pada proyek revitalisasi Masjid Istiqlal.
Country Leader Signify Indonesia Dedy Bagus Pramono mengatakan, sistem pencahayaan baru Masjid Istiqlal telah dirancang sedemikian rupa supaya dapat memaksimalkan peran fungsional dan estetikanya.
Masjid Istiqlal didesain menggunakan teknologi pintar tata cahaya terbaru yakni smart lighting.
Ribuan lampu diberikan IP address dan satu IP address mengendalikan 20 lampu.
Pengaturan lampu bisa melalui aplikasi Pharos dari smartphone yang khusus dipegang pengelola Masjid Istiqlal.
Di ruang utama void Masjid Istiqlal terpasang 300 titik lampu utama dan 3.300 titik lampu ambiens.
Lampunya menggunakan LED RGBAW. Dengan teknologi itu, saat di dalam Masjid Istiqlal terasa terang seperti sedang di luar ruangan.
Namun, nuansanya tidak panas terik, melainkan seperti cahaya yang sedang tertutup awan.
Kemudian, ruangan kubah dalam memakai teknologi Dynamic White sebanyak 192 lampu.
Hasilnya, kubah dalam Masjid Istiqlal bisa berubah warna dari full white ke warm white yang bernuansa agak kuning.
Sementara kubah luar Masjid Istiqlal memakai konsep cahaya bulan.
Ada 20 lampu LED RGB 100 watt di sekeliing kubah dengan pilihan warna mengimitasi cahaya bulan.
Ada full moon, red moon dan blue moon.
Cahaya putih untuk kubah luar dirancang mengikuti siklus bulan.
Jika bulan purnama, lampu akan dinyalakan 360 derajat.
Jika sedang bulan sabit, ada titik lampu yang dimatikan separuh, lalu efek ini dirotasi. Sehingga orang bisa melihat efek bulan sabit di kubah Masjid Istiqlal secara 360 derajat.
GridPop.ID (*)