GridPop.ID - Beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 ada yang akan pulih kembali sehat dalam jangka waktu beberapa minggu.
Namun, beberapa kasus ada yang masih menunjukkan gejala yang berangur lama atau bahkan berbulan-bulan meski telah dinyatakan negatif.
Ya, kondisi seperti ini disebut sebagai Long Covid-19.
Pasien Covid-19 yang mengalami Long Covid-19 ini akan merasakan gejala lebih dari 4 minggu.
Walaupun penderita tidak menularkan virus, namun beberapa pasien mengalami komplikasi medis yang mungkin mengakibatkan efek kesehatan yang berkepanjangan.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Reisa Brotoasmoro mengatakan semua penderita Covid-19 berpotensi mengalami sindrom long Covid-19.
"Tidak tergantung tingkat keberatan atau kritis pada saa Covid-19 itu. Baik seseorang itu mengalami OTG, bergejala ringan, maupun sedang dan berat, semuanya berpotensi mengalaminya," kata Reisa dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (27/8/2021).
Namun demikian, kata Reisa, tidak semua penyintas terkena sindrom long Covid-19. Oleh karena itu, Reisa mengajak masyarakat untuk mengenali kondisi pasca-Covid-19.
Menurut Reisa, berdasarkan beberapa literatur penelitian, ada sekitar 200 gejala long Covid-19. Beberapa di antaranya adalah kelelahan, batuk berkepanjangan, nyeri dada dan otot, sesak napas, serta disfungsi kognitif.
Menurutnya, orang yang sembuh dari Covid-19 tidak bisa langsung menikmati kondisi kesehatan prima. Setidakya butuh waktu 1 bulan hingga 3 bulan untuk bisa merasakan kondisi prima.
Apabila mengalami Long Covid-19, pasien harus lebih hati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun bukan berarti berhenti sepenuhnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Long Covid-19 ini juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis penderitanya.
Terutama karena mereka merasa frustasi tidak dapat kembali ke keadaan sehat seperti semula dalam waktu yang singkat.
Dilansir dari Wartakotalive.com, sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet pada April 2021 menemukan bahwa sepertiga pasien Covid-19 telah didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis, termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, dalam 6 bulan setelah mereka tertular Covid-19.
Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth dan Sahabat Sentra Vaksinasi Serviam mengatakan, kesehatan mental perlu diperhatikan apabila seseorang mengalami Long Covid-19.
Hal ini karena mereka akan merasakan frustasi karena gejala penyakit masih dirasakan walaupun mereka sudah dinyatakan sembuh.
"Dalam perjalanan untuk sembuh dari Long Covid-19, para pasien harus mengerti bahwa ini merupakan sebuah proses," ujar Ratih.
"Akan ada hari-hari dimana gejala terasa lebih berat dibandingkan hari lainnya," lanjutnya.
Ratih mengatakan, dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu.
Selain itu, dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood.
Bagi para penderita Long Covid-19, konsultasi dengan ahli akan dapat membantu pemulihan fisik dan mental.
Dalam platform Good Doctor, telah disediakan layanan untuk konsultasi dengan dokter dan juga psikolog secara online, maka pasien tidak perlu ke luar rumah dan kembali terekspos risiko paparan virus.
Dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Good Doctor mengatakan, Good Doctor selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui berbagai inovasi dan program.
Para pasien Long Covid-19 bisa berkonsultasi seputar kesehatan fisik dan mental dengan mitra dokter dan psikolog Good Doctor melalui Klinik Lawan Covid-19 dan dapatkan juga informasi lengkap seputar Covid-19 mulai dari artikel Kesehatan terkini, vaksinasi Covid-19, tes Covid-19, vitamin dan obat, serta konsultasi dengan dokter di Covid-19 Care Center, melalui Aplikasi Good Doctor.
Untuk mereka yang belum melakukan vaksinasi juga dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Good Doctor.” tuturnya.
GridPop.ID (*)