Tim ahli yang melakukan riset pada pengguna ponsel pintar (smartphone) berusia 20 tahunan ini menemukan, penggunaan ponsel yang tinggi berkorelasi pada peningkatan depresi, baik pada pria maupun wanita.
Lebih lanjut, studi ini mengukur efek penggunaan ponsel pada orang berusia 20-an selama setahun dan menemukan penggunaan ponsel yang tinggi secara langsung berkorelasi dengan peningkatan laporan depresi baik untuk pria dan wanita
2. Waktu dan perhatian tersita
Dengan mengecek media sosial, kita bisa menemukan berbagai macam hal dan opini dari banyak orang.
Hal ini bisa membuat otak sudah dipenuhi pikiran sejak terbangun.
Tanpa disadari bahwa pikiran, ide, dan fokus sedang dibajak oleh isi pesan, e-mail, dan informasi lain dari ponsel.
Dibanding memeriksa ponsel, disarankan agar kita melakukan aktivitas yang dapat merangsang otak, seperti membaca, meditasi, membuat jurnal, memprioritaskan jugas, menjadwalkan hari, atau meluangkan waktu membuat sarapan sehat.
3. Otak terganggu sepanjang hari
Menurut Dr Nikole Benders-Hadi, "Informasi yang terlalu banyak melanda sebelum benar-benar terbangun mengganggu kemampuan kita untuk memprioritaskan tugas."
Dengan kata lain, sepanjang hari, kita akan lebih mudah teralihkan dari tugas alias kurang fokus.
Hal ini pun bisa mengacaukan produktivitas sepanjang hari.
Oleh sebab itu, berhentilah memeriksa ponsel setelah bangun tidur demi menjaga kesehatan otak.
Sebagai gantinya, mulailah pagi dengan santai dan tenang. Latih otak untuk terbiasa dengan tingkat stimulasi yang lebih rendah.
Hal ini pun bisa mengacaukan produktivitas sepanjang hari.
Oleh sebab itu, berhentilah memeriksa ponsel setelah bangun tidur demi menjaga kesehatan otak.
Sebagai gantinya, mulailah pagi dengan santai dan tenang.