GridPop.ID - Kasus pembobolan ATM memang tengah marak terjadi di Tanah Air.
Tak sedikit warga atau nasabah yang mengalami kerugian akibat kasus pembobolan ATM ini.
Salah satu kasus pernah terjadi di sebuah ATM di SPBU Gas Ala, Sukatani, Tapos, Depok, Jawa Barat pada Agustus 2021.
Diberitakan Kompas.com, para pembobol mesin ATM ini beraksi dengan modus tak biasa, yaiut dengan mematikan listrik ATM.
Menurut pengakuan para tersangka, yaitu YEC (34) dan TA (21), mereka mendapatkan "pengetahuan" soal modus ini dari R, kawan mereka yang saat ini masih buron.
Dalam melancarkan aksinya, ketiganya membagi peran masing-masing.
Salah satu bertugas sebagai eksekutor yang mengambil uang menggunakan kartu ATM-nya sendiri.
Satu orang berperan mematikan listrik ketika mesin ATM sedang menghitung jumlah uang.
Sementara itu satu orang lain bekerja menjaga akses masuk orang lain ke dalam ruang ATM.
Ketika listrik mati, eksekutor mencongkel mesin ATM dan mencomot uang di dalamnya menggunakan pinset.
Belum lama ini polisi berhasil menangkap sindikat pembobol mesin ATM yang merupakan warga negara Asing (WNA).
Melansir dari Sripoku.com, kedua WNA itu berasal dari Belanda dan Rusia. Mereka membobol ATM hingga 17 miliar.
Polisi menangkap tiga orang pelaku, dua pelaku merupakan WNA dan satunya merupakan orang Indonesia.
"FK mengaku sudah satu tahun berada di Indonesia. Biasanya kerja sebagai tour guide. Jadi biasa bawa turis asing baik ke Bali dan ke Jawa," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2021).
FK lalu mengajak NG dari Belanda ke Indonesia untuk terlibat dalam sindikat skimming.
Dari hasil penyelidikan polisi, kedua WNA ini merupakan eksekutor skimming yang menunggu perintah atasan untuk membobol rekening ATM salah satu Bank nasional Indonesia.
Tersangka ketiga RW, WNI yang bertugas menampung hasil pembobolan. Selama satu tahun beraksi, sindikat ini sudah kumpulkan uang senilai Rp17 miliar.
"Sampai saat ini kami masih mendalami sindikat lainnya. Karena diduga masih ada sindikat yang menginduki sindikat kecil-kecil ini," jelasnya.
GridPop.ID (*)