Find Us On Social Media :

Berjalan Tertatih dengan Bantuan Tongkat Menuju Ruang Tes PPPK, Kisah Guru Honorer Idap Stroke Ini Viral, Terungkap Kisah Menyayat Hati di Baliknya

By Ekawati Tyas, Minggu, 19 September 2021 | 16:22 WIB

Kisah Imas Kustiani, guru honorer yang tetap semangat mengikuti seleksi PPPK meski tengah mengidap stroke

GridPop.ID - Jagat dunia maya dibuat berkaca-kaca dengan beredarnya video tentang seorang guru honorer yang masih memiliki semangat tinggi mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021, meski sedang sakit stroke.

Dilansir dari Wartakotalive.com, sosok guru honorer yang menarik perhatian publik tersebut adalah Imas Kustiani (53).

Kisah perjuangan salah satu guru honorer ini diunggah oleh akun Instagram @infokrw dari sumber @pgri_kotabaru.fc, pada Kamis 16 September 2021.

Imas yang dalam kondisi stroke masih tetap semangat mengikuti seleksi PPPK 2021 meski harus berjalan perlahan dengan bantuan tongkat.

Petugas yang mengetahui kondisi Imas kemudian menggendongnya agar tak tertinggal untuk memasuki ruang seleksi yang berlokasi di SMAN 3 Karawang.

Imas diketahui merupakan seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

17 tahun lamanya menjadi guru honorer, namun Imas tak patah semangat untuk mengajari para muridnya sekalipun 3 tahun belakangan ini ia mengidap stroke.

Setelah dicari tahu, Imas adalah warga di Perum Ekamas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatam Kotabaru, Kabupaten Karawang.

Baca Juga: Guru Honorer Curhat Ponsel Rusak hingga Ada yang Digaji Rp 100 Ribu per Bulan, Arief Muhammad Langsung Gercep Minta Sosok Ini Transfer Puluhan Juta

Imas yang ditemui di rumahnya tengah bersama dengan Nana Suhana (54) yang tak lain adalah suaminya.

"Iya benar itu saya, engga tahu juga bisa ramai viral gitu," kata Imas dengan terbata-bata.

Buka hanya kesulitan untuk berbicara, namun Imas juga mengalami kendala saat berbicara lantaran penyakit stroke yang diidap.

Imas menceritakan tentang kisahnya yang sampai digendong oleh petugas menuju ruang tes.

"Saya kaget, sakit pas itu lagi jalan.

Kaki saya sakit, jadi lama mungkin ya. Jadi langsung dibantu, digendong pengawas ke ruangan tes," imbuh dia.

"Engga tau bisa ramai gitu, ada juga dari mana gitu, ada yang video call saya," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan Imas, ia telah menjadi guru honorer sejak 2004 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru.

Baca Juga: Suaminya Terlanjur Beri Pemecatan Lewat Pesan Singkat, Kepala Sekolah Tempat Hervina Ngajar Langsung Berkelit Hingga Kambing Hitamkan Sosok Ini

Selama beberapa kali Imas pernah menjadi wali kelas serta mengajar semua mata pelajaran kecuali olahraga.

Semangatnya mengikuti seleksi PPPK karena ingin meraih cita-cita masa remajanya untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

"Sudah sekitar 6 atau 7 kali, lupa aku.

Intinya dari 2013 tiap ada tes guru PNS saya ikut tapi belum rezekinya sampai tahun ini ikutan tapi kan namanya seleksi PPPK ya," katanya.

Lantas Imas berharap untuk seleksi PPPK 2021 ini ia bisa lolos dan diterima menjadi pegawai pemerintah meskipun tak seperti PNS.

"Alhamdulillah, saat seleksi semua soal terjawab dengan baik. Ibu sangat berharap bisa lolos diterima sebagai pegawai pemerintah," paparnya.

Dilansir dari Kompas.com, saat ditanya tentang honor yang diterima, Imas dan sang suami tak mau membahas panjang lebar.

Imas hanya berujar bahwa saat ini dirinya mendapat upah sekitar Rp 1 juta.

Baca Juga: Belasan Tahun Mengabdi tapi Akhirnya Dipecat Gegara Unggah Gaji ke Sosmed, Begini Nasib Guru Honorer Hervina Sekarang Usai Dapat Uluran Tangan Kemendikbud

GridPop.ID (*)