Find Us On Social Media :

Mengejutkan! Tak Cuma Rasanya yang Enak, Durian Ternyata Bisa Jadi Alat Kesehatan Anti Bakteri yang Sangat Berguna, Begini Penjelasannya

By Sintia N, Selasa, 21 September 2021 | 09:02 WIB

Buah durian

GridPop.ID - Anda tentu sudah tidak asing dengan buah durian.

Ya, buah yang punya ciri kulit berduri dan bau yang menyengat ini merupakan salah satu buah khas Indonesia.

Meski memiliki bau yang menyengat, nyatanya buah ini merupakan salah satu buah yang menjadi primadona di masyarakat.

Jika sudah masuk musimnya buah durian, buah berwarna kuning ini otomatis akan menjadi buruan.

Betapa tidak, tak cuma rasanya yang enak, buah durian ternyata juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk tubuh manusia.

Melansir Healthline via Kontan.co.id, di dalam buah durian terkandung berbagai vitamin dan mineral antara lain vitamin C, vitamin B6, tiamin, kalium, riboflavin, tembaga, folat, magnesium, dan niacin.

Selain itu, buah durian juga memiliki kandungan antioksidan sedangkan kulit buahnya mengandung senyawa yang bersifat anti bakteri.

Baca Juga: Bikin Heboh Gegara Tak Sengaja Telan Biji Durian, Pria Paruh Baya Ini Alami Hal Mengerikan hingga 3 Hari Tak Bisa Lakukan Hal Ini

Dengan kandungan semelimpah itu, tak heran jika buah durian baik untuk mengatasi beberapa penyakit berikut ini:

1. Mengurangi resiko kanker

2. Mencegah penyakit jantung

3. Melawan infeksi

4. Menurunkan gula darah

Namun tahukah kamu, selain 4 manfaat diatas ternyata buah durian masih memiliki manfaat lain yang tak kalah mencengangkan.

Melansir Kompas.com, para ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura melakukan penelitian yang mengubah kulit durian menjadi perban hidrogel anti-bakteri.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengekstrak bubuk selulosa dari kulit durian setelah dipotong-potong dan dikeringkan, kemudian dicampur dengan gliserol.

Campuran ini menjadi hidrogel lunak, yang kemudian dipotong menjadi strip perban sebagaimana dilansir Reuters, Senin (20/9/2021).

Direktur program ilmu dan teknologi pangan NTU Profesor William Chen mengatakan, Singapura mengonsumsi sekitar 12 juta buah durian per tahun.

“Kami tidak bisa berbuat banyak tentang kulit dan bijinya dan ini menyebabkan pencemaran lingkungan,” kata Chen.

Baca Juga: Asyik Gowes, Pria Ini Tetiba Ambruk dari Sepeda dan Meninggal Dunia, Terkuak Si Raja Buah Durian yang Jadi Penyebabnya

Setelah buahnya dimakan, kulit durian di Singapura biasanya dibuang dan dibakar, sehingga berkontribusi pada limbah lingkungan.

Chen menambahkan, selain mengubah kulit durian, penelitian yang dilakukannya tersebut juga dapat mengubah limbah makanan lainnya seperti kacang kedelai dan biji-bijian bekas.

Dibandingkan dengan perban konvensional, perban anti-bakteri dari kulit durian mampu menjaga area luka lebih dingin dan lembab sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan.

Para peneliti mengatakan, pemanfaatan limbah yang diubah menjadi perban rupanya lebih hemat biaya daripada membuat perban konvensional.

Pasalnya, sifat anti-mikroba dari perban konvensional berasal dari senyawa logam yang lebih mahal seperti ion perak atau tembaga.

Seorang pedagang durian, Tan Eng Chuan, mengatakan bahwa dia mampu menjual 30 peti durian atau setara 1,8 ton dalam sehari selama musim durian.

Bila limbah kulit durian bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat, maka itu bisa mengatasi persoalan yang selama ini ada.

Baca Juga: Jadi Mantu Konglomerat di Indonesia, Gaya Ibu Mertua Nia Ramadhani Saat Makan Durian Sukses Curi Perhatian, Beda Dari yang Lain!

GridPop.ID (*)