Find Us On Social Media :

Tahu Istri Divaksin, Pria Ini Mendadak Ngamuk Hingga Nekat Aniaya Tenaga Medis, Penyebabnya yang Tak Terduga Justru Bikin Geleng-geleng Kepala

By Sintia N, Jumat, 24 September 2021 | 21:02 WIB

Vaksin Pfizer

GridPop.ID - Pandemi covid-19 masih menjadi ancaman besar bagi mayoritas negara di dunia.

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah guna menekan angka penyebaran virus corona dan lonjakkan kasus positif covid-19.

Salah satunya dengan cara melakukan vaksinasi pada masyarakat.

Di Indonesia misalnya, masyarakat dari berbagai kalangan saat ini tengah berebut untuk mendapatkan vaksinasi.

Betapa tidak, selain untuk kesehatan masing-masing, sertifikat vaksin juga penting untuk mengurus berbagai macam hal.

Mulai dari syarat perjalanan, syarat menginap di hotel, mengunjungi tempat wisata, hingga syarat masuk sekolah.

Akibatnya, vaksin yang seharusnya tidak diwajibkan itu secara tidak langsung menjadi barang wajib yang harus dimiliki seseorang.

Namun demikian, penggunaan sertifikat vaksin sebagai syarat administratif di berbagai lini kehidupan nyatanya sempat memubat panas WHO.

Pemberian vaksin pun sempat menuai protes ekstrem dari pasangan suami-istri ini.

Baca Juga: Kepalang Cinta Buta, Artis Dewasa Ini Kukuh Nikahi Kakek 73 Tahun, Namun yang Terjadi Selanjutnya Justru Bikin Menyesal Seumur Hidup

Dilasnir dari Tribunnews, seorang pria di Kanada nekat menganiaya petugas medis karena memvaksinasi istrinya.

Pria yang kini sedang dicari polisi itu menyebut dirinya belum mengizinkan sang istri untuk divaksin.

Seperti dilansir CNN.com, kejadian ini terjadi di apotek Brunet Pharmacy, Sherbrooke pada Senin (20/9/2021) pagi.

Seorang pria masuk ke apotek itu dan menuduh perawat wanita telah memvaksinasi istrinya tanpa sepengetahuannya.

"Pelaku tiba-tiba datang dan marah-marah, berlaku sangat agresif. Ia bertanya kepada perawat mengapa istrinya divaksin tanpa izinnya," ujar juru bicara kepolisian Sherbrooke, Martin Carrier kepada CNN.

"Pelaku kemudian menyerang perawat beberapa kali."

"Perawat tidak punya kesempatan untuk membela diri atau menjelaskan apa yang terjadi."

"Perawat itu kemudian terjatuh dan pelaku kabur dari apotek."

Di Kanada, tidak ada hukum yang menyebut seseorang harus meminta izin pasangannya untuk divaksinasi.

Perawat yang dianiaya itu kemudian dilarikan di rumah sakit. Ia menderita beberapa luka di bagian wajah.

Polisi menyebut tidak memiliki nama atau foto tersangka maupun rekaman keamanan dari insiden.

Namun mereka memiliki deskripsi pria itu.

Baca Juga: Tukul Arwana Ngeluh Pusing Sebelum Dilarikan ke RS, Ternyata Makanan Enak Ini Bisa Picu Sakit Kepala Seperti yang Dialami Sang Komedian, Pemilik Golongan Darah B Patut Waspada!

Dengan bantuan publik, polisi berharap dapat mengidentifikasi pelaku dan mendakwanya dengan penyerangan.

Penyelidik juga sedang memeriksa catatan vaksinasi apotek dari beberapa hari sebelumnya dalam upaya mengidentifikasi tersangka.

Akibat insiden itu, pihak apotek berkata kepada CBC bahwa mereka menunda program vaksinasi.

Perusahaan induk Brunet Pharmacy, The Jean Coutu Group Inc., mengutuk kejadian itu.

Mereka menyebut aksi pelaku tidak bisa diterima, apalagi dilakukan kepada tenaga medis yang sudah bekerja keras sejak awal pandemi.

Saat ini, Kanada telah memvaksinasi 69,8% populasinya, menurut Our World in Data yang dipantau CNN.

Sebagian besar orang Kanada menyambut baik langkah-langkah pengendalian pandemi, termasuk vaksinasi.

Negara itu juga menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di seluruh dunia.

Meski begitu, jumlah kasus dan rawat inap terus meningkat, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Kanada.

Jumlah kasus meningkat terutama di kalangan orang Kanada yang lebih muda dan tidak divaksinasi.

Baca Juga: Tak Dibuatkan Pesanan Karena Resto Mau Tutup, Pembeli Ini Ngamuk Paksa Karyawan Buatkan Makanan hingga Ancam Pakai Benda Berbahaya Ini

GridPop.ID (*)