Ada cerita menarik dari satu di antara keempat anak korban penyekapan Artimunah tersebut.
Dikatakan Camat Pakis, Agus Harianto, si sulung yang bernama Asminiwati ternyata dulunya sempat menjadi kembang desa saat dia masih duduk di bangku SMA.
Asminiwati, lanjut Agus, dulu memang sempat bekerja di Batam dan beberapa kota lain di Indonesia.
Sehingga ketika dia disekap, warga tidak mengetahuinya dan mengira Asminiwati masih berada di luar kota.
Agus mengatakan, seluruh anak Artimunah yang disekap adalah tamatan SMA.
Alasan sang ibu melakukan penyekapan terhadap 4 orang anaknya diduga karena mengikuti saran seorang guru spiritual.
"Infonya, ibunya didatangi seorang guru spiritual. Anak-anaknya didoktrin untuk tidak keluar rumah, dan manut (nurut)," ujar Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah ketika dikonfirmasi Tribun Jatim.
Ainun menambahkan, ternyata putri bungsu Artimunah, Anis Mufidah (36) berhasil keluar rumah.
Keberhasilannya ini kemudian diketahui oleh salah satu warga, dan dilaporkan ke pihak aparat desa.
"Anak terakhir sempat keluar rumah dan cerita ke tetangga. Akhirnya, tetangga melaporkan ke desa, lanjut lapor ke Polsek Pakis," ungkap Ainun.