Find Us On Social Media :

Turun Tangan Langsung Tangani Kasus Pencabulan Anak di Luwu Timur, Istana Minta Pelaku Kekerasan Seksual Jangan Dibela!

By Andriana Oky, Minggu, 10 Oktober 2021 | 20:02 WIB

Kasus pemerkosaan 3 orang anak yang kembali viral di jagat maya.

GridPop.ID - Kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur di Luwu Timur, Sulawesi Selatan kini tengah menjadi sorotan.

Viral kasus pemerkosaan yang terjadi di Luwu Timur melibatkan tiga orang anak di bawah umuryang menjadi korban pelecehan seksual dengan terduga pelaku ayah mereka sendiri.

Kasus pelecehan di Luwu Selatan ini viral di sosia media dengan cerita seorang ibu yang berjuang untuk mendapatkan keadilan untuk ketiga anaknya.

Cerita ini diungkap oleh media Project Multatuli pada Rabu (6/10/2021).

Dalam cerita tersebut, seorang ibu berinisial RS melaporkan mantan suaminya (SU) atas dugaan pemerkosaan kepada tiga anak kandungnya di Polres Luwu Timur pada 2019 lalu.

Namun, dalam proses penyelidikannya, polisi justru menghentikan kasusnya dengan alasan tidak cukup bukti. Padahal RS sudah mengantongi beberapa bukti fisik dan pengakuan dari ketiga anaknya.

Kisah tersebut kemudian viral dan membuat pihak Istana pun ikut turun tangan.

Dilansir dari Tribunnews.com, diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ade Irfan Pulungan mendesak polisi kembali membuka proses penyelidikan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh ayah kandung ketiga anak tersebut.

Baca Juga: Awas! Bahaya Kutu Kemaluan Ancam Kesehatan Anda, Perhatikan Gejala Tak Kasat Mata dan Cara Pengobatan Ini Sebelum Menyesal

Ade juga meminta jangan ada satu pihak pun yang berani membela pelaku kekerasan kepada anak.

"Jangan ada satu orang pun yang punya keinginan untuk melakukan pembelaan terhadap pelaku pedofilia atau kekerasan terhadap anak."

"Makanya ini yang kami desak kepada kepolisian untuk membuka kembali kasus ini," kata Ade, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (10/10/2021).

Ade menyampaikan, istana turut berkonsentrasi untuk memberikan keadilan bagi korban kekerasan seksual, khususnya anak-anak.

Ade juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan PP Nomor 70 Tahun 2020 yang mengatur tentang hukuman kekerasan seksual terhadap anak.

"Pemerintah sangat concern jika ada kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak, apalagi terjadi di anak-anak, karena anak ini masa depan bangsa," jelas Ade.

Selain itu, hal senada juga disampaikan oleh Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani .

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, iaberujar pihaknya meminta agar Polri kembali membuka proses penyelidikan atas kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan ayah pada tiga anak perempuannya tersebut.

Baca Juga: Harapan Punya Pelindung Keluarga Pupus, Gadis 12 Tahun Justru Alami Tindakan Tak Senonoh dari Calon Ayah Tirinya, Reaksi Ekstrem Sang Ibunda Jadi Sorotan

Keprihatinan turut disampaikan oleh KSP atas peristiwa yang menggegerkan ini.

"Walaupun kasus telah berlangsung pada tahun 2019, dan penyelidikan telah dihentikan oleh Polres, KSP berharap agar Polri membuka ulang proses penyelidikan kasus tersebut," ujar Jaleswari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/10/2021).

"Peristiwa perkosaan dan kekerasan seksual kepada anak ini sangat melukai nurani dan rasa keadilan masyarakat," tegasnya.

Terkait suara korban yang masih anak-anak juga harus didengarkan serta diperhatikan, tak terkecuali dengan suara dari ibu korban.

"Bayangkan saja mereka adalah anak-anak kita sendiri” kata Jaleswari yang juga berlatar belakang aktivis perempuan ini.

“Oleh karena itu, kalau memang ditemukan adanya kejanggalan dan kesalahan dalam proses penyelidikan oleh Polres Luwu Timur yang menyebabkan diberhentikannya proses penyelidikan pada akhir tahun 2019 yang lalu,

atau ditemukannya bukti baru sebagaimana disampaikan oleh Ibu korban dan LBH Makassar, maka kami berharap Kapolri bisa memerintahkan jajarannya untuk membuka kembali kasus tersebut” jelasnya.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Ditelanjangi dan Diikat ke Tiang, 6 Gadis Ini Ditontoni Banyak Orang Jadi Tumbal Ritual Ini, Terungkap Hal Mencengangkan di Baliknya