Menurut dia kalau dirinya mengatakan ingin memenuhi janjinya berjalan kaki ke Yogyakarta, justru istrinya akan melarang.
"Dengan spontan pada hari Jumat malam itu saya punya nazar jika saya lulus P3K itu Insya Allah diberikan kesehatan saya akan berjalan kaki dari sekolah ini (SMPN 1 Trucuk) sampai ke almamater pada saat saya kuliah di UNY," kata dia.
Supriyadi menerangkan dirinya sudah beberapa kali mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pertama kali ikut CPNS tahun 2003-2004, namun belum lolos.
Bahkan dari sekian guru honorer K2 di tempatnya mengabdi, jelas Supriyadi, hanya dirinya yang belum diterima sebagai PNS.
Meski honor yang diterima setiap bulan sebesar Rp 400.000, Supriyadi tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru olahraga.
"Satu-satunya K2 di institusi ini saya yang tertinggal. Lainnya sudah mendahului saya. Lainnya yang K2 sudah menjadi PNS," terang suami Sukani (53).
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Trucuk Titik Windiyarsih menambahkan Supriyadi merupakan sosok guru honorer yang bertanggung jawab.