Find Us On Social Media :

Kerap Disudutkan Sebagai Dalang Pembunuhan Tuti dan Amalia, Begini Cara Mimin dan Yosef Hadapi Asumsi Liar Publik, Kuasa Hukum Sebut Berdampak pada Kondisi Psikologisnya

By Lina Sofia, Rabu, 13 Oktober 2021 | 20:42 WIB

Yosef dan Mimin

GridPop.ID - Kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia di Subang hingga kini masih juga belum terungkap.

Saat pihak kepolisian menduga pelaku adalah orang terdekat dari keduanya, hal inilah yang membuat Yosef dan istri mudanya, Mimin sama-sama merasa di sudutkan oleh opini publik.

Seolah-olah mereka merupakan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Merasa disudutkan ternyata hal itu berdampak kepada kondisi kesehatan mereka.

Misalnya Mimin, yang kehilangan nafsu makan sejak berjalannya kasus ini karena tidak tenang.

"Allhamdulilah nafsu makannya sudah kembali normal, memang kan dari awal kejadian Bu Mimin merasakan perasaan yang tidak tenang apalagi disudutkan banyak masyarakat," kata Deden Nasution tim kuasa hukum Yosef dan Mimin saat ditemui dikantornya, Senin (11/10/2021), dikutip TribunWow.

Mimin ikut terseret di kasus Subang bukan hanya karena statusnya yang merupakan orang ketiga dalam hubungan Yosef dan Tuti Suhartini (55) yang menjadi korban pembunuhan tersebut bersama anaknya Amalia Mustika Ratu (23).

Sebagai informasi Yosef dan Mimin menikah secara siri pada tahun 2009. 

Mimin juga dipandang negatif oleh keluarga Tuti karena suka melakukan teror kepada Tuti. 

Sejumlah cerita negatif tentang Mimin di masa lalu juga tersebar di internet, bahkan keluarga korban sendiri yang menceritakan hal itu. 

Baca Juga: 2 Bulan Penyelidikan Pelaku Pembunuhan di Subang Belum Terungkap, Polisi Akui Sudah Periksa 54 Saksi hingga Siap Bongkar Fakta Tak Terduga Ini

Deden sebagai kuasa hukum juga mengungkap bagaimana cara Mimin menghadapi opini publik yang dikatakan banyak menyerangnya. 

"Bu mimin menyampaikan ke saya, dia terus sabar dan berdoa agar kasus ini segera terungkap, memang tujuannya agar tidak ada lagi asumsi-asumsi liar dari publik," ujar Deden.

Banyaknya tuduhan yang menimpa Yosef juga disebut berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. 

Namun, sama halnya dengan Mimin, Yosef hanya memilih pasrah dan mendoakan agar pembunuh anak dan istrinya segera tertangkap. 

"Ya. kalau saya kan orangnya lurus-lurus saja, banyak fitnah tapi saya terima saja, saya tidak ada apa-apa pada kasus ini," ucap Yosef di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (8/10/2021).

"Kami tidak akan mendahului, kami semua hanya bisa berharap agar kasus ini secepatnya terungkap, saya hanya minta dukungannya saja kepada masyarakat," katanya.

Sejak berjalannya kasus ini pada tanggal 18 Agustus 2021 atau sekitar dua bulan yang lalu, memang banyak spekulasi liar di masyarakat. 

Tidak hanya Mimin dan Yosef, sejumlah pihak lain juga merasa tersudutkan atau dituduh dalam kasus ini. 

Bahkan, berbagai asumsi di masyarakat tidak masuk akal dan juga ada yang berbau klenik atau mistis.

Sejumlah konten di media sosial bahkan seolah-olah bisa memanggil arwah korban dan menceritakan siapa pelakunya.

Baca Juga: Adik Yosef Sampai Kutip Ayat Alquran Gambarkan Kondisi sang Kakak yang Terus Dipojokkan Gegara Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Terungkap

Sebelumnya, pihak yang menyinggung kondisi psikologis Yosef adalah pengacaranya yang bernama Fajar Sidik.

Yosef diketahui terakhir menjalani pemeriksaan pada Rabu (29/9/2021), di antara 13 kali pemeriksaan yang dilakukan kepolisian, dia juga sempat diperiksan dengan alat tes kebohongan. 

Artinya Yosef harus 2-3 kali menjalani pemeriksaan di Polres Subang yang jaraknya sekitar 17 km dari TKP yang ada di Desa Jalancagak.

"Kalau secara psikologi klien kami kelelahan dengan pemanggilan-pemanggilan dari awal sampai dengan 13 kali pemanggilan otomatis secara psikologis sangat kelelahan," ucap Fajar saat ditemui dikantornya, Kamis (7/10/2021).

Namun, yang jadi perhatian Fajar bukan persoalan penyelidikan dari pihak kepolisian, melainkan opini publik yang kerap menyudutkan Yosef.

"Apalagi ditambah dari lingkungan, dari opini-opini yang berkembang seperti menyudutkan Pak Yosef secara tendensius, subtantif, itu sangat luar biasa efeknya," katanya.

Melansir dari Tribun Jabar, dari sejumlah rangkaian pengungkapan kasus Subang, hingga Rabu (13/10/2021), polisi belum mengungkap siapa pelaku perampasan nyawa di kasus Subang.

Hanya saja, sejak awal temuan kasus itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni meyakini bahwa pelaku kasus Subang ini orang dekat.

"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni.

Pasalnya, dalam kasus itu, tidak ada barang yang hilang kecual hanya ponsel Amalia.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Subang Diungkap Kuasa Hukum, Barang Pribadi Mimin yang Sempat Disita Polisi Kini Dikembalikan Namun HP Yosef Masih Disimpan Pihak Kepolisian, Kenapa?

Bahkan, Amalia juga saat ditemukan dalam kondisi tidak pakai baju. Namun polisi menyebut tidak ada rudapaksa.

Hanya saja, meski sudah meyakini pelaku orang dekat, sejumlah cara yang dilakukan polisi belum menetapkan tersangka.

Perlu waktu dan kesabaran super baja bagi polisi untuk mengungkap kasus ini.

Seperti kata pepatah yang diyakini polisi dalam mengungkap kejahatan; tidak ada kejahatan yang sempurna.

Pasti meninggalkan jejak. Dari jejak itulah, polisi dengan serangkaian tekknik dan cara bisa mengungkapnya.

GridPop.ID (*)