GridPop.ID - Akhirnya, oknum polisi yang sempat menggegerkan jagat dunia maya usai lakukan aksi smackdown terhadap mahasiswa minta maaf.
Dilansir dari Kompas.com, polisi berinisial NP tersebut viral lantaran nekat membanting mahasiswa ke trotoar jalan hingga sempat kejang-kejang.
Diketahui aksinya terjadi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, pada, Rabu (13/10/2021).
Dalam video singkat yang diterima Kompas.com, Brigadir NP yang mengenakan baju, masker, dan celana hitam tampak meminta maaf kepada korban.
"Saya meminta maaf kepada Mas FA atas perbuatan saya," ujar NP, Rabu.
NP menyatakan bahwa dirinya siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kemudian NP juga meminta maaf kepada keluarga korban.
"Saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas perbuatan saya kepada keluarga (FA)," kata NP.
Usai permintaan maaf itu, NP mengajak korban untuk bersalaman.
Ia bahkan memeluk korban. Namun, korban tidak membalas pelukan tersebut.
Seperti diketahui, aksi Brigadir NP membanting FA terekam dalam sebuah video singkat.
Terlihat jelas dalam video yang viral, FA dipiting lehernya lalu digiring oleh NP.
Tak tanggung-tanggung, NP membanting korban ke trotoar hingga terdengar suara benturan yang cukup keras.
Seorang polisi yang mengenakan baju berwarna cokelat kemudian ikut menendang korban.
Usai mengalami hal tersebut, FA sampai kejang-kejang.
Sejumlah aparat kepolisian pun berusaha untuk membantu korban.
Terkait hal tersebut, Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro berujar, Brigadir NP refleks membanting korban.
Ia beranggapan, NP tak berniat melukai korban.
"Dirinya (Brigadir NP) mengaku tindakan itu bersifat refleks dan tidak ada tujuan melukai korban," ujar Wahyu.
Korban FA, kata Wahyu telah menjalani rontgen toraks dan rontgen otak di rumah sakit.
Kondisi FA baik-baik saja berdasarkan hasil rontgen toraks.
Sementara itu, hasil rontgen otak baru akan terbit hari ini.
"Sudah dilakukan pengecekan tubuh dan dilakukan rontgen toraks dengan kesimpulan awal kondisinya baik, kesadaran sudah sehat dengan suhu 36,7 derajat," kata Wahyu.
Dilansir dari Tribunnews.com, rupanya korban tetap menginginkan aksi arogan oknum polisi tersebut ditindaklanjuti secara hukum dan adil.
"Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak, saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut," tegas Fariz.
Ia berharap agar aksi keekrasan ini tak lagi terjadi pada mahasiswa lain yang hanya berniat untuk menyampaikan aspirasinya.
GridPop.ID (*)