GridPop.ID - Petugas pemadam kebakaran Kota Depok, Jawa Barat berhasil mengevakuasi siswi yang menjadi korban crane roboh dengan selamat.
Jumat kemarin, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) Kota Depok dihadapkan pada misi yang luar biasa berat.
Dilansir dari Kompas.com, kecelakaan ini bermula dari tergulingnya alat berat crane saat membongkar menara air PDAM di Jalan Mawar Raya, Depok, pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Salah satu tiang beton yang dibongkar tersebut kemudian menimpa rumah warga.
Akibatnya, sejumlah penghuni rumah terluka karena tertimpa reruntuhan beton.
Salah satu di antara korban tersebut adalah YA (12) yang tengah belajar secara daring di kamarnya saat musibah terjadi.
Siswi yang berinisial YA sempat terhimpit beton selama berjam-jam sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh petugas damkar Depok.
Salah seorang petugas damkar, Nirawan, berkisah bahwa seluruh tubuh YA awalnya tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk.
“Pelan-pelan kami bersihkan dan evakuasi puing dari kepala hingga kaki,” ujar Nirawan.
Petugas damkar dibantu dengan alat-alat rescue seperti alat pemotong beton, dongkrak, dan sebagainya.
Sekira pukul 12.00 WIb, seluruh puing di atas tubuh siswi yang masih duduk di bangku SMP itu berhasil diangkat.
“Tapi sewaktu kami mau angkat (tubuhnya) ternyata tangan kanannya masih tertumpuk beton, makanya dari selepas shalat Jum’at kami berusaha ngeluarin tangan sebelah kanannya,” ungkap Nirawan.
Siang itu, satu unit crane sudah dipersiapkan untuk mengangkat tiang beton tower PDAM yang ambruk.
Namun, setelah didiskusikan, evakuasi beton akhirnya dibatalkan karena risikonya cukup tinggi.
“Khawatir runtuh lagi karena tiang beton yang ambruk itu hanya tersangga rumah,” bebernya.
Evakusi pun dilanjutkan secara hati-hati dengan menggunakan alat pemotong. Nirawan sangat salut kepada korban yang tak menangis ataupun mengeluh sedikitpun selama proses evakuasi.
Korban hanya meminta minum karena dehidrasi. Hanya saja, tim medis melarang korban untuk minum sementara evakuasi berlangsung karena khawatir saluran pernapasannya tersumbat.
“Jadi kita cuma beri bantuan oksigen dan mengoleskan madu di bibir korban”.
Perjuangan Nirawan dan sejumlah rekannya pun akhirnya berbuah manis.
Seluruh bagian tubuh korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan beton setelah lima jam.
Korban tidak menderita luka berat sama sekali, hanya lecet dan memar di bagian tangan kanannya.
Para petugas damkar tampak saling berpelukan usai menyelesaikan misi penyelamatan itu. Air mata pun jatuh turun membasahi pipi mereka.
“Momen tadi itu kami dapat momen kekompakan antar teman, sampai bisa (evakuasi). Awalnya kami merasa pesimis. Kalau lihat realitanya, bongkahan beton yang menimpa korban sangat besar sementara alat yang kami pakai kecil, tetapi kami tidak akan pernah menyerah,” tegas Nirawan.
Begitu keluar dari lokasi kejadian, masyarakat menyambut para petugas damkar dengan gemuruh tepuk tangan.
“Luar biasa, ini baru pahlawan sebenarnya,” kata seorang warga dilansir dari Tribun Video.
Total, ada tiga korban yang menderita luka ringan hingga berat dalam musibah tersebut.
Mereka sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Kebahagiaan tak hanya dirasakan oleh para petugas, tapi juga warga di sekitar lokasi kejadian.
Mereka memberikan tepuk tangan dan menganggap bahwa para petugas damkar tersebut adalah pahlawan.
"Luar biasa, ini baru pahlawan sebenarnya nih," kata seorang warga yang ada di lokasi.
"Alhamdulillah sehat-sehat terus Damkar, kalian luar biasa," teriak seorang warga disambut riuh tepuk tangan.
Sebelumnya, korban YA sempat terjebak di reruntuhan rumahnya yang terkena crane selama lima jam.
Petugas pun harus berjibaku untuk menyelamatkan korban dengan memotong beton yang menimpa badannya secara perlahan.
Selama proses evakuasi, korban terus diberi semangat dan suplai oksigen agar tetap kuat.
Meski bisa berkomunikasi, kondisi korban terus melemah.
Beruntung korban bisa bertahan dan langsung dievakuasi ke mobil ambulans.
Dalam insiden ini total ada empat penghuni rumah yang menjadi korban.
Tiga di antaranya bisa langsung dievakuasi, namun mengalami luka-luka.
Saat ini, seluruh korban ambruknya mobil crane dan tiang beton berhasil dievakuasi dan tengah dirawat di rumah sakit.
GridPop.ID (*)