Find Us On Social Media :

Emosi Gegara Kekasihnya Terlalu Cinta dan Ogah Diputus, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Korban Secara Tragis, Jasadnya Dimutilasi hingga Dipanggang, Proses Eksekusi Bikin Merinding!

By Ekawati Tyas, Senin, 18 Oktober 2021 | 11:02 WIB

Ilustrasi pembunuhan

GridPop.ID - Pembunuhan tragis dilakukan oleh seorang pria terhadap kekasihnya.

Dilansir dari Siakapkeli.my, aksi pembunuhan dilatarbelakangi karena si wanita tak mau diputus oleh pelaku.

Kisah pembunuhan yang diceritakan melalui kanal YouTube Neyna Story tersebut mengungkap, peristiwa mengerikan itu terjadi di Argentina.

Menurut Neyna dalam videonya, tersangka adalah seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun yang juga seorang mahasiswa kedokteran.

Keluarganya juga termasuk orang-orang hebat di bidang kedokteran karena orang tuanya adalah ahli bedah dan ginekolog.

Padahal, tersangka adalah anak yang baik, penurut dan tidak melawan orang tuanya. Selain sebagai orang yang cerdas dan tampan, ia juga menjadi idola banyak wanita.

Tersangka akhirnya bertemu dengan pacarnya atas undangan teman-temannya, dan korban yang berusia 24 tahun adalah pemain hoki wanita terkenal di negaranya.

Mungkin karena perbedaan usia yang relatif jauh dan korban lebih tua dari tersangka, ia memiliki sifat suka mengatur yang tak disukai oleh pelaku.

Baca Juga: Jenazah Pria Tua Tergeletak Tanpa Kepala di Depan Rumah, Kebengisan Anak Saat Bunuh Ayahnya Terungkap, Motif Pelaku Hanya Masalah Sepele Ini

Hal ini menyebabkan perlakuan tersangka terhadap kekasihnya menjadi dingin.

Hal itu membuat korban semakin marah karena merasa tersangka adalah pacar yang tidak romantis.

Tersangka akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan korban karena ia tidak tahan terus dikekang terlebih ia masih kuliah dan menjadi harapan orang tuanya.

Februari 2020 ketika tersangka mengatakan ingin mengakhiri hubungan, Brenda tidak menerima keputusan itu dengan baik.

Karena terlalu mencintai tersangka, korban mengancam akan bunuh diri jika putus.

Tersangka tidak punya pilihan selain tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat ini.

Selain itu, tersangka pernah dipukuli oleh sekelompok pria yang tidak dikenalnya dan mengancamnya untuk tidak meninggalkan pacarnya.

Situasi semakin tidak terkendali ketika suatu hari korban mengatakan bahwa dia hamil, padahal faktanya tidak.

Baca Juga: 2 Bulan Sempat Putus Hubungan karena Kasus Subang, Yoris dan Yosef Akhirnya Bertemu Saat Bantu Penyidik Urus Rekening Korban, Hubungan Emosional Keduanya Diungkap Kuasa Hukum

Pada 1 Maret 2020 sekitar pukul 04.00, keduanya terlibat adu mulut di sebuah apartemen milik keluarga tersangka di San Fernando.

Perkelahian terjadi karena tersangka tidak percaya bahwa korban sedang mengandung anaknya, namun korban membantah perkataan tersangka yang menuduhnya selingkuh.

Akibat perkelahian ini, tersangka akhirnya kehilangan kesabaran dan mencekik kekasihnya dengan kain.

Setelah pacarnya meninggal karena sesak napas, tersangka memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian dan memanggangnya.

Tersangka mengira jasad korban akan lebih mudah dibuang jika tubuhnya sudah dipanggang dan dilunakkan.

Namun, baunya justru terlalu menyengat dan tersangka menjadi lebih panik.

Dia akhirnya menelepon temannya yang juga seorang pengacara dan menceritakan kejadian itu.

Baca Juga: Kini Tersisa Penyesalan Usai Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Terungkap Perlakuan Yosef pada Tuti dan Amalia Semasa Hidup: Kalau Dikasih Kesempatan...

Tersangka pun menceritakan hal tersebut kepada ayahnya dan akhirnya ia dibawa ke kantor polisi untuk diserahkan guna kepentingan penyidikan.

Berita memanggang pacarnya sendiri ini menyebar ke seluruh Argentina dan banyak kaum wanita marah dan protes agar tersangka mendapatkan hukuman yang adil.

Sambil menunggu hari persidangannya, tersangka dibebaskan dengan jaminan.

Banyak masyarakat yang kembali marah dengan keputusan ini serta keluarga para korban.

Mereka berpendapat bahwa tersangka tidak memenuhi syarat untuk jaminan dan harus dipenjara sampai hari persidangan.

Menyusul kejadian ini, orang tuanya juga terkena dampak karena setiap hari mereka ketakutan akibat kritik dan ancaman dari netizen.

Oleh karena itu, tersangka dikawal ketat oleh polisi sebelum hari persidangannya.

Tersangka akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 35 tahun penjara tanpa jaminan pembebasan bersyarat.

Baca Juga: Kepala Raja Dipenggal Anaknya Saat Makan Malam, Pelaku Juga Nekat Keluarkan Hati Korban, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Insiden Mengerikan di Samosir

GridPop.ID (*)