GridPop.ID - Masa tua biasanya dihabiskan dengan berkumpul dan bercengkrama dengan anak cucu di rumah.
Namun, beda cerita dengan nenek penjual minuman keliling bernama Sugiarti (65) ini.
Pasalnya, warga Karangtempel, Semarang Timur itu harus hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot.
Karenanya, Sugiarti pun harus banting tulang seorang diri demi bertahan hidup.
Dikatakan salah seorang warga sekitar, Suwarli (50), sehari-harinya Sugiarti berjualan minuman.
Ia pun sering berlangganan es batu pada warga.
Namun, sejak Selasa (19/10/2021) ia tidak keluar rumah hingga dua bandel es batu masih tergantung di luar pagar.
Baca Juga: Tragis! Nenek 89 Tahun Menangis Ratapi Nasib Tak Kebagian Bansos hingga Ungkap Fakta Mengejutkan
Curiga dengan keadaan korban, ia dan warga lainnya lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Semarang Timur.
Setiba di lokasi kejadian, pihak Polsek dibantu Inafis Polrestabes Semarang memeriksa kondisi korban.
Melansir dari asilnya tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Sejumlah barang milik korban masih utuh tak ada yang hilang.
Tim medis dari Ambulance Hebat telah melakukan swab antigen terhadap korban dengan hasil tes negatif.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kompas.com, kisah serupa juga terjadi Dusun Watubala, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Sikka,Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seorang nenek renta dikabarkan hidup sebatang kara di gubuk reyot berdinding bambu dengan lantai tanah dan beratapkan seng.
Sebagian besar dinding gubuk ukuran 3x4 meter itu sudah bolong termakan rayap. Atapnya juga sudah mulai bocor termakan usia.
Di usia senjanya, dia tak bisa lagi bekerja. Sang nenek bertahan hidup dari belas kasih tetangga.
"Selama ini, banyak keluarga dan tetangga yang kasih saya makan. Ada yang kasih beras, ada juga yang langsung antar nasi ke rumah. Kadang ada yang ajak saya makan di rumah mereka," tutur nenek Dominika kepada awak awak media, Sabtu (8/5/2021).
GridPop.ID (*)