Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti. Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya"
"Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," bebernya, dikutip dari Surya.co.id.
Hasil autopsi pertama, Rabu (20/8/2021), diduga Amalia melakukan perlawanan sebelum dibunuh. Hal tersebut berdasarkan atas bekas luka pukulan yang berada di kepala Korban.
AKBP Sumarni menjelaskan Amalia sempat melawan.
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," kata AKBP Sumarni, dikutip dari Tribun Bali.
Pihak kepolisian yang melakukan penyisiran di TKP tidak menumkannya ada tanda-tanda barang hilang namun, menumkan sebuah papan penggilasan yang telah berlumuran darah dekat jenazah korban.