GridPop.ID - Belakangan geger seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisial GE meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) organisasi Rasimen Mahasiswa (Menwa).
Mahasiswa program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS itu menghembuskan napas terakhirnya diduga karena tindak kekerasan.
Usai diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Solo, jenazah Gilang lantas dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan pada Senin (25/10/2021).
Untuk penyebab kematian GE akhirnya polisi buka suara, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, GE meninggal karena adanya dugaan kekerasan berupa pukulan yang mengenai kepalanya.
Akibat pukulan tersebut, GE pun mengalami penyumbatan di bagian otaknya.
"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala. Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Iqbal dilansir Tribunnews.com, Rabu (27/10/2021).
Lebih lanjut, Iqbal menerangkan, berdasarkan hasil autopsi sementara, memang ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Meski demikian, Iqbal masih enggan mengungkap lebih lanjut terkait apa saja kekerasan yang dialami oleh GE.
Iqbal menambahkan, hasil autopsi nantinya akan disampaikan secara resmi dalam waktu kurang dari sepekan.
"Untuk berapa titik (kekerasan) saya belum bisa sebutkan. Hasil autopsi pastinya keluar kurang dari sepekan," tuturnya.
Meski telah menemukan tanda-tanda adanya kekerasan, hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka.
Pasalnya, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait meninggalnya GE ini.
Namun Iqbal menekankan, jika dari hasil visum memang terdapat tanda-tanda kekerasan.
Iqbal menuturkan, polisi juga sudah memeriksa beberapa saksi yang terlibat dalam diklat tersebut.
Selain itu, ada juga saksi dari pihak kampus yang ikut diperiksa.
Semua saksi tersebut diperiksa oleh polisi secara maraton.
Iqbal pun berjanji secepatkan akan menyampaikan hasil pemeriksaan polisi terkait kasus kematian GE ini kepada publik.
"Semua sudah kami periksa, pemeriksaan dilakukan secara maraton, secepat akan kami sampaikan," ucap Iqbal.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) beri pernyataan sikap terkait meninggalnya Gilang Endy dalam kegiatan latsar, Minggu (25/10/2021) kemarin.
Dilansir dari Tribun Jateng, Presiden BEM Sekolah Vokasi UNS, Dessy Latiful Laila menyampaikan, harapannya kasus tersebut benar-benar dikawal agar tidak terjadi kasus yang sama.
"Kita bakal usut tuntas dan kawal kasus ini," ucapnya, Senin (25/10/2021) malam.
Berikut pernyataan sikap yang diungkapkan BEM Sekolah Vokasi UNS:
1. Mendesak pihak UNS dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa untuk segera memberikan keterangan terkait kasunya meninggalnya GE pada kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Tahun 2021.
2. Menuntut pihak UNS dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa untuk bertanggungjawab atas meninggalnya GE.
3. Menuntut pihak UNS bersikap transparansi terhadap segala bentuk tindak pidana dan informasi terkait meninggalnya GE.
4. Menuntut UNS untuk mendukung penuh proses hukum dan tidak menutup-nutupi segala bentuk tindak pidana yang menyebabkan meninggalnya GE.
5. Mengajak seluruh mahasiswa UNS untuk ikut serta dalam pengawalan kasus GE dan Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa.
"Demikian pernyataan sikap ini kami buat dengan harapan dapat mewakili sikap terhadap meninggalnya kawan kami dan sebagai bentuk dukungan terhadap almarhum GE dan keluarga agar kasusnya segera menemukan kejelasan," tandasnya.
GridPop.ID (*)