"Hidung mereka semua hitam," katanya.
Bhabinkamtibmas Kubang Jaya, Brigadir David Kusmanto menjadi saksi bahwa sang ibu masih berposisi seperti sedang memeluk meski sudah dipisahkan dengan anak-anaknya.
"Balita anaknya yang paling kecil sudah lepas dari pangkuan ibunya," ungkapnya.
David yang menggendong balita itu keluar dari rumah. Ia mencium aroma yang begitu wangi dari tubuh balita itu.
Di dalam rangkulan sang ibu, jasad Selvina menunduk ke kaki ibunya, sedangkan jasad putri sulung, Syafitri terkulai menyandar ke bak mandi.
Kepala Polsek Siak Hulu, AKP Rusyandi Zuhri Siregar mengatakan, tim bersama dengan dengan Bidang Labfor Polda Riau masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebarakan tersebut.
"Tim masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini," katanya, dikutip dari Tribun Pekanbaru, Senin (8/11/2021).
Menjelaskan TKP kejadian, dia menyebut bahwa rumah yang dihuni oleh korban adalah rumah yang cukup sempit.
Selain digunakan untuk menjadi tempat tinggal, rumah itu juga dijadikan tempat untuk menjual kebutuhan sehari-hari.
"Keluarga ini membuka usaha kios barang harian, termasuk gas elpiji ukuran 3 kg," katanya.
Korban diduga terjebak di dalam karena kesulitan untuk melewati kobaran api yang melahap barang dagangannya.
Dia menceritakan, warga mengetahui kejadian kebakaran itu setelah seorang warga bernama Iden tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong dari luar rumahnya pada malam hari.
Iden kemudian mencari tahu asal suara dan mengetahui bahwa rumah yang dimiliki Syafar terbakar.