"Saat saksi keluar dari rumah, melihat api telah membakar rumah saudara Syafar (korban pemilik rumah)," ungkap Andi.
Andi mengatakan, Iden bersama warga langsung menghubungi Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru dan Kampar.
Api berhasil dipadamkan dalam satu jam, yakni pukul 23.00 WIB.
Dalam cerita warga, sejumlah warga yang menyaksikan kobaran api di sana sempat melihat korban dan memintanya untuk segera keluar.
Di balik kobaran api, sejumlah melihat ibu malang itu berdiri di dalam rumah.
"Kak, keluar kak. Bawa keluar anak-anak itu lagi," kata pria itu menirukan seruannya kepada Suriyati.
Ia mengatakan, Suriyati masuk ke dalam satu ruangan untuk membawa ketiga anak-anaknya.
Sayang, api terlalu cepat membesar dan menjalar ke dalam rumah.
Akhirnya ibu dan tiga anaknya itu terjebak dalam rumah dan tidak bisa keluar hingga akhirnya ditemukan tewas.
Kepala Dusun I Desa Kubang Jaya, Hermandianto juga datang ke lokasi.
Ia menjumpai Syafar meraung-raung di halaman rumah.
"Selamatkan anak, istri saya," katanya menirukan teriakan Syafar yang terus meronta.
Hermandianto mengatakan, Syafar sempat nekat menerobos api untuk menyelamatkan anggota keluarganya.
"Makanya tangannya dan wajahnya terbakar," kata Hermandianto.
Namun, apa yang hendak dilakukan Syafar dicegah warga karena dinilai berbahaya.
Syafar hanya bisa meraung-raung melihat rumah yang di dalamnya istri dan tiga anaknya dilalap si jago merah.
Dalam prosesnya Syafar kemudian dibawa ke rumah seorang warga sebelum kemudian dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.
GridPop.ID (*)